Pembangunan lintasan utama atau track lane Sirkuit Mandalika sudah rampung 100%. Lapisan ketiga atau lapisan teratas lintasan utama Sirkuit Mandalika menggunakan kualitas aspal terbaik, sehingga motor MotoGP aman digeber 330 km/jam. Selain itu, ban motor juga diklaim tidak mudah selip saat kondisi trek basah.
Tanggal 15 Agustus 2021 menjadi tanggal yang bersejarah, sebab lapisan ketiga atau lapisan terakhir aspal Sirkuit Mandalika berhasil dihamparkan 100% ke area track lane. Ini menjadi kado yang manis bagi bangsa Indonesia yang akan merayakan hari kemerdekaan pada 17 Agustus 2021.
Untuk bisa menggelar ajang balap sekelas MotoGP, jenis aspal yang digunakan tidak boleh sembarangan. PT Indonesia Tourism Development Corporation (PT ITDC) mendatangkan langsung aspal dari Inggris untuk memoles lapisan ketiga atau lapisan paling atas. Adapun lapisan aspal atas yang digunakan berjenis Stone Mastic Asphalt (SMA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dikutip dari Antara, Direktur Konstruksi Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Dwianto Eko Winaryo, mengatakan bahwa track lane Sirkuit Mandalika memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya pebalap tidak mudah tergelincir saat kondisi hujan. Hal ini akan mengurangi risiko pebalap terjatuh saat melintas di trek basah.
Sebagai informasi, Stone Mastic Asphalt (SMA) merupakan bahan campuran aspal dan digunakan untuk melapisi permukaan atas aspal. Lapisan aspal ini diklaim bisa memperkuat struktur lapisan permukaan lintasan supaya kuat, dengan prinsip kontak stone by stone untuk memperkuat struktur lapisan. Beberapa sirkuit di dunia yang sudah memakai aspal ini antara lain Sirkuit Silverstone (Inggris), Sirkuit Dubai, dan Sirkuit Philip Island (Australia).
"Ini type aspal yang memiliki daya penetrasi tinggi atau Penetration Grade (PG) 82. Dan PG 82 ini baru keluar 2014-2015, sehingga tidak semua sirkuit di dunia menggunakan aspal ini," ujar Dwianto.
Sebelumnya, diungkapkan Direktur Utama PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer, pekerjaan penghamparan aspal pada track utama menggunakan 3 unit alat finisher, dengan teknologi satelit yang menjamin kualitas permukaan dan kemiringan sesuai desain, serta diawasi langsung oleh tenaga profesional.
Dengan bahan aspal dan proses pengerjaan yang berkualitas, Sirkuit Mandalika diklaim aman digunakan untuk motor-motor berkecepatan tinggi. Abdulbar mengatakan jika Sirkuit Mandalika menjadi salah satu sirkuit yang bisa menawarkan kecepatan 330 kilometer per jam dengan tetap memiliki tingkat keamanan yang tinggi bagi pembalap.
Total ada tiga lapis aspal di track lane Sirkuit Mandalika, yang memiliki panjang 4.310 m (4,3 km) dengan 17 tikungan. Lapisan aspal bawah menggunakan batu dari Lombok Utara dan Lombok Timur. Selain itu batu Tau agregat kasar juga didatangkan dari Palu, Sulawesi Tengah, untuk memperkuat struktur lintasan utama.
Material Additives Cellulose Fiber dari Jerman juga didatangkan untuk bisa merekatkan batu dan aspal, serta Limestone Filler yang berasal dari Ponorogo dan Probolinggo, Jawa Timur.
Setelah pengaspalan lintasan utama, fasilitas lain yang terus dikebut pengerjaannya adalah service road, pemasangan concrete barrier, tribun penonton, race control, area paddock, fasilitas hotel, medical center, dan juga infrastruktur jalanan penghubung.
Jika semua berjalan sesuai rencana dan lolos homologasi, maka Indonesia bisa menggelar FIM Superbike World Championship (WSBK) pada tanggal 12-14 November 2021.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar