Suzuki jadi satu-satunya pabrikan yang belum memakai holeshot device di motornya. Supaya bisa lebih bersaing di paruh kedua musim, Joan Mir menagih perlengkapan tersebut ke timnya.
Mir berhasil finis ketiga pada MotoGP Belanda yang dilangsungkan di Sirkuit Assen, Minggu (27/6). Itu sejatinya bukan hasil yang buruk mengingat dia dapat posisi start 10.
Berstatus juara dunia MotoGP 2020, Mir kurang punya daya saing di tahun ini. Dia tercatat baru tiga kali naik podium, di mana dua lainnya dia raih di MotoGP Italia dan Portugal. Mir tertinggal jauh dari Fabio Quartararo di puncak klasemen, yang sejauh ini sudah mengoleksi empat kemenangan.
Meski berhasil kembali naik podium, Mir belum puas dengan penampilannya. Harus diakui kalau motor Suzuki memang tak secepat para pesaing. Jeda musim panas selama lima pekan dia harapkan jadi kesempatan Suzuki untuk melakukan upgrade pada motornya.
Kecepatan Suzuki pantas bikin Mir was-was. Saat memakai ban lunak dalam kondisi baru dengan tangki terisi sedikit, kecepatan Mir hanya 1-2 per sepuluh detik dibanding kondisi balapan normal. Padahal kecepatan Suzuki harusnya bisa lebih baik setengah detik. Itu akan sangat membantu mereka tampil lebih baik di kualifikasi sehingga mendapat posisi start lebih oke.
Ada beberapa hal yang menurut Mir harus di-upgrade dari motornya saat ini. Termasuk holeshot device belakang, di mana Suzuki jadi satu-satunya tim yang belum memakai perangkat tersebut.
"Pertama, kita harus bekerja keras pada sejumlah komponen karena akan banyak trek selanjutnya komponen tersebut bisa menghadirkan perubahan besar," kata Joan Mir dikutip dari Crash.
"Ini adalah hal pertama yang harus kita lakukan. Setelah itu melakukan perubahan pada detail-detail motor yang selalu bisa menghadirkan perbedaan," sambung Mir.
Dengan masih ada 10 balapan tersisa di musim ini, Mir jelas masih punya kesempatan mempertahankan gelar juara dunia miliknya. Toh selisih dia dengan Quartararo di puncak klasemen hanya 55 angka.
Tapi di sisi lain, Quartararo tampil sangat konsisten bersama Yamaha. Malah rider asal Prancis itu jadi yang paling konsisten, di mana dari sembilan balapan, dia baru dua kali gagal naik podium.
"Ini podium yang penting buat saya, buat Suzuki. Saya pikir ini dorongan semangat dan energi yang besar untuk menyambut paruh kedua musim. Paket motor yang saya miliki itu mungkin tak cukup untuk bersaing jadi juara dunia, jadi kami harus mengerjakan hal itu. Mengembangkan motor, mengembangkan diri saya sendiri, dan mencoba terus berkembang."
"Tapi ya, saya senang dengan keseluruhan balapan, karena kami tidak bisa berharap banyak lagi. Dua orang itu (Quartararo dan Vinales) mereka benar-benar cepat setiap pekannya, mereka mengendarai motor pada level yang sangat baik dan sangat sulit bagi saya untuk mendekatinya," tuntas Mir.
Simak Video "Suzuki 'Hidupkan' Lagi Grand Vitara, Kini Mejeng di IIMS 2023"
[Gambas:Video 20detik]
(din/din)
Komentar Terbanyak
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Bikin Orang Malas Bayar Pajak, BBN Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Dihapus
Rossi Pernah Sebut Marquez 'Biang Masalah' di MotoGP, Kini Banyak yang Percaya?