Fabio Quartararo diberi penalti akibat baju balapnya terbuka saat balapan. Saat balapan MotoGP Catalunya semalam WIB, Quartararo tampak hampir telanjang dada akibat ritsleting baju balapnya turun. Quartararo mengaku ritsleting baju balapnya terbuka tanpa sengaja.
Dalam replay video yang ditayangkan MotoGP, Quartararo terlihat membuang sesuatu saat baju balapnya terbuka. Yang dibuang Quartararo itu adalah chest protector atau pelindung dada yang biasanya ada di dalam baju balap.
Chest protector ini dianggap penting untuk keselamatan pebalap jika terjadi kecelakaan. Bahkan, Regulasi FIM World Championship Grand Prix mewajibkan pebalapnya mengenakan pelindung dada tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Pasal 2.4.5.2 Regulasi FIM World Championship Grand Prix yang membahas tentang Perlengkapan Keselamatan Pebalap disebutkan, setiap pebalap yang dikontrak harus memulai setiap acara balapan dengan setidaknya dua set lengkap peralatan keselamatan yang tidak rusak. Satu set peralaran keselamatan harus berisi helm, baju balap 1 potong (terhubung antara bagian atas dan bawah), sarung tangan, sepatu bot, pelindung belakang, dan pelindung dada.
"Peralatan (keselamatan) harus dipakai, dikencangkan dengan benar, setiap saat selama aktivitas di dalam sirkuit," tulis regulasi tersebut.
Chest protector atau pelindung dada harus memiliki sertifikasi prEN1621-3 dengan peringkat CE1 atau CE2. Chest protector harus memiliki luas minimal 230 cmΒ².
Pentingnya Chest Protector yang Dibuang Quartararo
Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menilai chest protector memiliki peran penting, khususnya bagi pebalap MotoGP. Soalnya, motor MotoGP kerap dipacu dengan kecepatan tinggi hingga lebih dari 300 km/jam.
"Fungsi chest protector, saat melaju di kecepatan tinggi (dalam hal balapan MotoGP) melindungi dada dari terpaan angin. Karena kecepatan 300 km/jam tanpa chest protector maka rider akan sulit untuk dapat bernapas secara normal. Kemungkinan yang akan terjadi adalah blackout akibat kekurangan oksigen," ujar Sony.
Selain itu, chest protector juga akan melindungi pebalap saat terjadi kecelakaan. Bagian dada pebalap yang terlindungi chest protector tidak akan cedera parah jika terjadi kecelakaan.
"Karena tanpa chest protector, maka organ-organ dalam tubuh pebalap rawan rusak, tulang rusuk sekalipun tidak mampu menahan akibat dari kecelakaan tersebut," kata Sony.
Sony menyoroti aksi Quartararo yang melepas chest protector saat balapan berlangsung. Menurutnya, tindakan Quartararo itu membahayakan dirinya sendiri.
"Apabila pebalap dengan sengaja melepas alat keselamatan tersebut dengan alasan apa pun (rusak, mengganggu dll) maka pebalap wajib masuk paddock untuk diperbaiki, bukan mengambil keputusan sendiri yang dapat membahayakan dirinya. Keselamatan itu nomor satu daripada sekadar meraih kemenangan," komentarnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?