Legenda MotoGP: Balapan Era Jadul Motor 2-Tak Dirasa Lebih Sulit

Legenda MotoGP: Balapan Era Jadul Motor 2-Tak Dirasa Lebih Sulit

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 04 Jan 2021 10:31 WIB
28 May 2000:  Valentino Rossi makes last minute adjustments to his Honda before the Italian Motorcycle 500cc Grand Prix at Mugello in Italy.  Mandatory Credit: Michael Cooper /Allsport
Ilustrai motogp jaman dulu Foto: Michael Cooper
Jakarta -

Eddie Lawson, pebalap legendaris asal Amerika Serikat bilang ajang balap MotoGP kini bertabur teknologi. Ia mengungkap perbedaan besar MotoGP sekarang dengan era GP 500 saat dirinya masih aktif balapan.

Tarik garis ke belakang, musim 2012 jadi sebuah era baru dalam gelaran Grand Prix MotoGP. Kapasitas mesin yang ditingkatkan menjadi 1000 cc adalah faktor utamanya.

Perubahan cc di ajang MotoGP sejatinya adalah bukan hal baru. Dalam satu dekade terakhir tercatat FIM dan Dorna sudah beberapa kali melakukannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mesin 990 cc sempat digunakan pada musim 2002 sampai 2006. Karena alasan keamanan, kapasitasnya pun diturunkan menjadi hanya 800 cc pada periode 2007-2011. Dan satu tahun kemudian, motor-motor yang berlaga di kelas rajanya balap motor tersebut akan dibekali mesin 1000 cc.

Selain kapasitas mesin, motor 1.000 cc MotoGP kini juga dilengkapi berbagai peranti canggih.

ADVERTISEMENT

Tapi Eddie Lawson tetap senang dan bangga bisa balapan di era 500 2-tak. Menurutnya saat balapan di masanya hanya ada mekanik dan kemahiran pebalap.

"Era 500 adalah waktu yang menyenangkan," ujar Eddie Lawson seperti dikutip GPone, Senin (4/1/2020).

"Sekarang semuanya serba elektronik, kontrol traksi, dan semua hal yang berbeda," sambungnya.

"Orang-orang datang padaku dan berkata 'wow' pasti era 500 pasti mudah dikendarai, punya 3.000 rpm. Tapi hanya pebalap dan mekanik yang tahu, tidak ada data telemetri," jelas Eddie.

Ia menyoroti banyaknya peralatan elektronik yang membuat kerja pebalap jadi jauh lebih mudah. Saat ini bahkan tim kecil memiliki lebih dari dua puluh teknisi.

"Ya, uang gila, Anda hanya memiliki seluruh kru untuk sebuah elektronik. Pebalap masuk, mereka membuka laptop dan meninju berapa banyak tenaga kuda, berapa banyak mereka akan mengambil, cara mereka memperbaiki motornya. Pada zaman saya itu benar-benar berbeda, saya tidak tahu apakah itu untuk yang lebih baik atau lebih buruk, tetapi butuh lebih banyak uang dan tenaga kerja," kata pebalap yang memenangkan GP 500 tiga kali bersama Yamaha ini.

Namun demikian, Eddie menilai ini sebuah kemajuan. Jarak antar pebalap semakin dekat. Bahkan untuk naik kelas pun tak butuh waktu lama untuk beradaptasi.

"Hari ini saya pikir Anda bisa datang dari Moto3 untuk motor pengendara MotoGP."

"tapi kembali pada zaman saya itu sulit! Butuh satu tahun untuk belajar 500, saya tak peduli apakah Anda Kevin Schwantz, Wayne Rainey, Gardner, Doohan, kita semua benar-benar-benar butuh satu tahun belajar untuk cara 500," jelas Eddie.




(riar/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads