Kritik untuk Rossi yang Kini Sudah Senang Finis di Luar 10 Besar

Kritik untuk Rossi yang Kini Sudah Senang Finis di Luar 10 Besar

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 15 Des 2020 11:34 WIB
VALENCIA, SPAIN - NOVEMBER 13: Valentino Rossi of Italy and Monster Energy Yamaha MotoGP Team prepares to start in box during the free practice for the MotoGP of Comunitat Valenciana at Comunitat Valenciana Ricardo Tormo Circuit on November 13, 2020 in Valencia, Spain. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Valentino Rossi jangan mudah puas dengan finis di luar 10 besar Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp
Jakarta -

Valentino Rossi memang tampil kurang memuaskan pada MotoGP 2020. Pengamat top MotoGP, Carlo Pernat menyayangkan sikap Valentino Rossi di seri-seri terakhir.

The Doctor tak bisa maksimal di musim terakhirnya bersama tim pabrikan Yamaha. Ia hanya enam kali dapat poin angka dari 13 seri yang digelar. Pencapaian terbaik juara dunia sembilan kali itu cuma sekali naik podium, yakni finis ketiga di MotoGP Andalusia.

Adapun ketidakberuntungan yang diterima Rossi di sepanjang tahun ini. Mulai dari masalah elektronik di motornya yang memaksa dia menuntaskan balapan lebih cepat di putaran-putaran awal seri pertama, kemudian Rossi tiga kali beruntun crash sehingga retired di Emilia Romagna, Catalunya, dan Le Mans.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemalangan dia berlanjut saat terserang virus corona yang memaksa dia melewatkan dua seri di Aragon dan Teruel. Setelah comeback, pebalap berusia 41 tahun itu retired untuk kelima kalinya setelah masalahnya mengalami kendala teknis.

Italian rider Valentino Rossi of the Monster Energy Yamaha MotoGP after crashing during the MotoGP race of the French Motorcycle Grand Prix at the Le Mans racetrack, in Le Mans, France, Sunday, Oct. 11, 2020. (AP Photo/David Vincent)Valentino Rossi terjatuh di GP Prancis, Le Mans Foto: AP/David Vincent

Kemudian dia berhasil finis di posisi ke-12 pada seri akhir di MotoGP Valencia, dan Portugal. Akhirnya bisa menyentuh garis finis membuat juara dari Tavuilla ini semringah, karena sudah lama betul tak mencium garis finis. Tapi menurut Carlo Pernat ini bukan sikap yang harus dimiliki Rossi.

ADVERTISEMENT

"Saya selalu melihat Valentino Rossi dari apa yang dia telah lalui. Tetapi tahun ini Rossi mendapat kegagalan atas apa yang tidak dia lakukan dan terutama untuk deklarasi terbaru darinya. Dia mengatakan dia senang dengan tempat ke-12 yang dekat dengan Vinales dan Quartararo, saya tidak ingin mendengar Valentino mengatakan hal-hal seperti itu lagi," ujar Carlo Pernat seperti dicuplik GPone, Selasa (15/12/2020).

MotoGP 2020 menjadi musim terburuk Rossi di sepanjang kariernya. Bahkan saat dibandingkan dengan musim debutnya dan ketika memperkuat Ducati. Pada awal kariernya, di tahun 1996 pada kelas 125cc, Rossi berhasil mengumpulkan koleksi 111 poin yang membuatnya berada di posisi kesembilan klasemen akhir.

Valentino Rossi 1996Valentino Rossi tahun 1996 Foto: dok. Twitter MotoGP

Sejak itu VR46 lebih akrab dengan posisi tiga besar klasemen akhir, mulai dari 125cc, 250cc, sampai 500cc yang lantas berganti jadi MotoGP. Barulah pada MotoGP 2011 Valentino Rossi terlempar dari zona tiga besar.

Musim lalu, Valentino Rossi kembali finis ketujuh di klasemen akhir MotoGP 2019 lewat 174 poin. Sampai akhirnya musim ini harus rela berada di posisi ke-15 klasemen akhir MotoGP 2020 dengan 66 poin.




(riar/din)

Hide Ads