Pebalap-pebalap MotoGP mulai menyuarakan protes dan keheranan akan sanksi yang diberikan FIM dan MotoGP pada Yamaha. Mereka mempertanyakan status Valentino Rossi dkk yang bebas sanksi.
"Saya tidak setuju dengan anggapan kalau pebalap tidak diuntungkan saat spek mesin ada yang diubah, itu tidaklah benar. Karena setiap kali saya mendapat mesin baru, saya merasakan tenaga yang lebih besar," ucap Aleix Espargaro dikutip dari The Race.
Pernyataan senada dilontarkan Alex Marquez. Menurutnya, keputusan FIM yang membebaskan rider-rider Yamaha dari hukuman poin akan menjadi contoh buruk buat event balap lain, apalagi MotoGP punya status sebagai balap motor paling bergengsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tabrak Aturan MotoGP, Yamaha Diganjar Sanksi |
![]() |
"Kita ada di kejuaraan dunia MotoGP, semua orang melihat ke sini, kita mencoba menjadi referensi buat pebalap-pebalap muda, untuk anak-anak. Dan Kami butuh menjadi contoh atas apa yang kita lakukan di sini," kata Alex Marquez.
Protes yang dilontarkan Aleix dan Alex tersebut terkait dengan sanksi yang dijatuhkan FIM pada Yamaha. Pabrikan asal Jepang itu dinyatakan bersalah telah menggunakan part ilegal dalam memodifikasi mesinnya.
Atas kesalahan tersebut Yamaha Motor Company dapat pengurangan di klasemen konstruktor sebanyak 50 poin. Sementara pada kategori tim, Monster Energy Yamaha MotoGP dikenakan penalti 20 poin dan Petronas Yamaha SRT dikurangi 37. Sementara keempat pebalapnya sama sekali tak dihukum pengurangan poin.
Saat ini tiga rider Yamaha masih bersaing ketat dalam persaingan merebut gelar juara dunia MotoGP 2020. Mereka adalah Maverick Vinales, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli. Tiga pebalap lain yang masih punya peluang jadi juara MotoGP untuk kali pertama adalah Joan Mir (Suzuki), Andrea Dovizioso (Ducati), dan Alex Rins (Suzuki).
[Lanjut Halaman Berkutnya: Andrea Dovizioso dan Suzuki Paling Dirugikan?]
Andrea Dovizioso, yang bakal diuntungkan jika rider Yamaha kena penalti poin, menolak berkomentar banyak terkait masalah ini. Dia mengaku butuh mendalami dulu duduk perkaranya sebelum mengeluarkan pernyataan.
"Saya tak bisa berbicara banyak, karena saya butuh untuk lebih memahaminya lagi. Tapi itu sangat aneh. Saya tak mengerti," ucap Dovi.
Rekan setim Dovi, Danilo Petrucci, melontarkan pernyataan yang lebih keras. Menurutnya rider Yamaha harus dapat pengurangan poin karena mereka diuntungkan atas pelanggaran aturan yang dilakukan tim mereka.
![]() |
"Buat saya itu tak penting, karena sayangnya saya sudah tak bertarung dalam perebutan gelar juara - bahkan jika saya secara matematis masih punya peluang. Tapi...itu memang aneh karena penaltinya baru muncul saat musim tinggal menyisakan beberapa seri. Dan terutama, itu sulit dipahami kenapa mereka menghukum pabrikan dan tidak pebalapnya," papar Petrucci.
(din/rip)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah