Cuti Bersama 28-30 Oktober: Masih Pandemi, Yakin Mau Mudik?

Cuti Bersama 28-30 Oktober: Masih Pandemi, Yakin Mau Mudik?

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 23 Okt 2020 06:01 WIB
Kepadatan kendaraan menuju Jalan Raya Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/8/2020). Tingginya antusias warga untuk berlibur di kawasan Puncak Bogor pada libur panjang Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriah dan libur akhir pekan membuat kepadatan terjadi disejumlah titik, Sat Lantas Polres Bogor memberlakukan sistem buka tutup jalur dan sistem lawan arus (contraflow) untuk mengurai kemacetan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.
Cuti bersama jangan jadi momen penambahan kasus COVID-19. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Jakarta -

Libur panjang adalah momen yang selalu ditunggu orang untuk lepas penat, rekreasi, atau bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman. Bulan ini tentu ada libur panjang karena cuti bersama pada tanggal 28-30 Oktober. Tapi, apakah bepergian ke luar kota saat pandemi virus Corona masih mewabah ini adalah keputusan bijak?

Jakarta yang menjadi episentrum virus Corona belum menunjukkan tanda-tanda pengurangan kasus positif dan juga penularan. Melakukan interaksi sosial dengan tidak menjaga jarak jelas menambah risiko rantai penularan virus ini terus berlanjut. Pengamat otomotif Yannes M Pasaribu melihat bepergian saat cuti bersama pada 28-30 Oktober mendatang sementara vaksin belum ada sangat tidak tepat.

"Selama belum ada vaksinnya jelas tidak akan aman. Apalagi pemberitaan di media sudah semakin menurun akhir-akhir ini, sehingga awareness masyarakat dikhawatirkan juga akan semakin menurun," tanggap Yannes saat dihubungi detikcom, Kamis (22/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yannes juga menakutkan momen libur panjang cuti bersama ini juga bertepatan dengan PSBB Transisi. Seperti diketahui di masa PSBB Transisi beberapa pusat keramaian diperbolehkan beroperasi. PSBB Transisi tambah libur panjang akan semakin memperbesar kans muncul cluster baru penularan COVID-19.

"Belum lagi, demi memacu perputaran ekonomi di masyarakat tampaknya pemerintah berpotensi semakin melonggarkan potensi kerumunan massal di ruang-ruang publik. Contohnya: mall, gedung bioskop dengan ruang ber-AC dan sirkulasi tertutup sudah mulai dibuka untuk umum. Jadi walaupun ada distancing, dengan sistem sirkulasi udara tertutup, ya potensi penyebaran tetap sama besarnya. Apalagi jika pada long weekend kelak akan dibanjiri massa, bukan tidak mungkin akan semakin meningkat lagi sebenarnya," papar Yannes.

ADVERTISEMENT

Yannes menghimbau masyarakat agar tetap sadar akan pentingnya kesehatan saat ini. Ia juga berharap pemerintah dapat tegas mengantisipasi lonjakan kasus di akhir bulan ini karena libur panjang cuti bersama.

"Jadi intinya sekarang dan ke depan, hingga dipastikan ada vaksin yang benar-benar ampuh dan proven kita harus semakin sadar untuk menjaga keselamatan diri kita masing-masing, tidak boleh sampai lengah. Pemerintah tentunya akan terus menghimbau agar masyarakat tetap waspada," ujarnya.

"Lewat cuti bersama akhir bulan ini tentunya akan meningkat mobilitas dan sekaligus belanja masyarakat. Secara makro ini akan meningkatkan perekonomian nasional. Jadi sekarang masyarakat, sebagai individu-individu diberikan pilihan, jika mau selamat, ikuti prosedur antisipasi dampak COVID," tutup Yannes.




(rip/din)

Hide Ads