Lewis Hamilton keluar sebagai juara Formula 1 di GP Tucsan. Di sisi lain, Hamilton juga tengah diinvestigasi FIA, lantaran menggunakan kaos bertuliskan "Tangkap polisi yang membunuh Breonna Taylor".
Pebalap berusia 35 tahun itu menggunakan kaos tersebut sebelum balapan, menaiki podium, hingga sesi wawancara bersama media. FIA tengah meninjau kaos itu, apakah menjurus ke hal-hal yang bermuatan politis yang bisa merugikan kepentingan FIA.
Pebalap tim Mercedes itu mengungkapkan kekecewaan sekaligus desakannya agar kasus tersebut segera diselesaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Quartararo Dua Kali Jatuh, Buru-buru ya? |
"Butuh waktu lama bagi saya untuk mendapatkan kaos itu dan saya ingin memakainya untuk menyadarkan fakta bahwa ada orang yang terbunuh di jalan dan terbunuh di rumahnya sendiri, sementara pelakunya masih bebas berkeliaran," kata Hamilton seperti dikutip dari Crash, Selasa (15/9).
Hal ini juga diungkapkan pemilik enam kali juara gelar dunia kejuaraan F1 tersebut melalui akun instagram pribadinya.
Breonna Taylor, pekerja medis Afrika-Amerika berusia 26 tahun ditembak delapan kali oleh petugas polisi berpakaian preman yang menggerebek rumahnya pada bulan Maret.
Departemen kepolisian Metro Louisville di Kentucky, Amerika Serikat (AS) telah memecat seorang petugas polisi yang terlibat dalam kasus penembakan Breonna Taylor. Keputusan ini keluar lebih dari tiga bulan usai wanita kulit hitam berusia 26 tahun itu terbunuh di rumahnya.
Lewis Hamilton aktif menyuarakan isu rasisme. Sebelumnya pada George Floyd, bahkan Hamilton juga mengungkapkan keresahan dia sebagai pebalap F1. Pemilik enam gelar juara duia F1 itu kecewa lantaran organisasi balap F1 beserta pebalap lainnya tak ikut serta menyuarakan pengecaman terhadap isu rasisme. Ia menyindir balapan tempat ia menuai sukses itu sebagai olahraga orang kulit putih.
Satu minggu setelah disindir oleh Hamilton, organisasi balap mobil terbesar di dunia itu akhirnya terketuk pintu hatinya. F1 akhirnya ikut memberikan suaranya untuk mengecam berbagai sikap rasisme melalui akun twitter @F1. Bersamaan dengan itu pebalap dan tim lain turut meramaikan media sosialnya atas isu rasime.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah