Rem Blong Vinales Bahayakan Pebalap Lain, FIM Bakal Lakukan Penyelidikan?

Rem Blong Vinales Bahayakan Pebalap Lain, FIM Bakal Lakukan Penyelidikan?

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 24 Agu 2020 15:40 WIB
SPIELBERG, AUSTRIA - AUGUST 21: Joan Mir of Spain and Team Suzuki ECSTAR leads the field during the MotoGP Of Styria - Free Practice at Red Bull Ring on August 21, 2020 in Spielberg, Austria. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Joan Mir saat berlaga di MotoGP Styria 2020 Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images
Jakarta -

Joan Mir (Tim Suzuki Ecstar) berpeluang besar menjadi jawara di MotoGP Styria, akhir pekan kemarin (23/8). Pebalap yang menunggangi GSX-RR itu memimpin 16 laps sebelum diinterupsi insiden horor rem blong Maverick Vinales.

Saat balapan MotoGP Styria dimulai, Joan Mir yang langsung melesat ke urutan terdepan setelah start dari posisi ketiga. Pada 16 lap pertama, ia jadi pebalap tercepat dengan catatan waktu 22 menit 35,315 detik, diikuti Takaaki Nakagami yang dua detik lebih lambat, dan Jack Miller mengekor di belakangnya.

Joan Mir bisa saja mengantarkan Suzuki untuk memecah dominasi Ducati Desmosedici di Sirkuit Red Bull Ring kali ini. Sayang, saat balapan tersisa 12 lap lagi. Maverick Vinales terjatuh dari motor saat sedang melaju dengan kecepatan 230 km per jam di akhir trek lurus menjelang Turn 1.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Red flag pun berkibar. Race MotoGP Styria sempat terhenti beberapa menit. Masih ada 12 putaran tersisa dalam race ini. Usai restart, Mir makin melorot dan berada di posisi kelima.

Atas insiden ini, Joan Mir meminta FIM Stewards untuk segera melakukan investigasi pada Maverick Vinales. Alih-alih menjadi kompetitif, setelan rem Yamaha dinilainya berbahaya bagi pebalap lain.

ADVERTISEMENT

"Saya menggunakan bantalan rem yang lebih kecil seperti biasa karena saya tidak mengalami masalah pengereman sepanjang akhir pekan ini, sementara Yamaha memutuskan untuk tidak mengganti [bantalan rem motor Vinales] meski sudah mengalami masalah sebelum balapan," kata Mir seperti dikutip The Race, Senin (24/8/2020).

"Saya mendengar bahwa Maverick mengalami masalah sejak lap keempat dan seterusnya. Ini adalah perilaku yang tidak bertanggung jawab karena membahayakan semua pebalap lainnya.

"Biasanya ketika seseorang membuat red flag, mereka akan diselidiki. Saya berharap akan ada penyelidikan atas apa yang terjadi. " sambung dia.

Director Monster Energy Yamaha MotoGP Team, Massimo Meregalli, mengatakan yang terjadi pada Maverick Vinales merupakan hal di luar dugaan. Dia menyebut, Vinales menggunakan sistem rem standar, sementara tiga pebalap Yamaha lainnya menggunakan rem Brembo baru.

"Valentino (Rossi), Fabio (Quartararo) dan Franco (Morbidelli) menggunakan sistem itu. Maverick tidak (menggunakan), karena Maverick memiliki software yang berbeda dibanding yang lain selama akhir pekan lalu. Saat dia mencoba sistem barunya, dia tidak memiliki feeling yang ia cari, jadi karena dua alasan itu kami memutuskan untuk menggunakan sistem (rem) konvensional," kata Meregalli dalam sebuah sesi wawancara seperti ditayangkan di website resmi MotoGP.

"Karena dia tidak bisa mendinginkan sistem (rem) itu, dan setelah 6 lap dia merasakan sesuatu, tapi dia mencoba menanganinya. Sayangnya, sesuatu terjadi, untungnya dia baik-baik saja, dia tidak mengalami cedera."




(riar/din)

Hide Ads