"Kami di Komisi VII DPR sangat mendukung sekali energi khususnya di bidang elektrik ini. Karena kita tahu Jakarta khususnya sekarang tingkat polusinya cukup tinggi," ujar Moreno di acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Kartini, Jakarta.
Ia mengatakan selain menarik wisata dengan hadirnya Formula E bisa menjadi wadah untuk transfer teknologi khususnya kendaraan listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Contoh saat pengereman ada energi, energi tidak terbuang, ke kembali ke baterai, baterainya itu mensuplai ke ECU. Di sini yang mungkin di expo bisa dipelajari, jadi saya berharap ada transfer of knowledge," sambungnya.
Kendati demikian sebagai pebalap ia tidak menampik bahwa suara menjadi kesenangan tersendiri dalam mengemudikan mobil. Namun demi menyongsong masa depan, ajang balap tersebut dinilai bisa lebih ramah polusi suara.
"Sekarang suara itu menjadi atmosfer, membawa adrenalin kita (pebalap). Tapi di satu sisi mengganggu, ada juga yang menikmati suara itu. Ada juga yang komplain tapi banyak di dunia otomotif ini kenapa sirkuit itu jauh dari kota, karena supaya kebisingan tidak terdengar," ujar Moreno.
"Plusnya Formula E ini tidak ada suaranya, polusinya juga tidak mengeluarkan. Energi yang dipakai tidak terbuang, contohnya kinetic energi pengereman, ada energi yang menghasilkan akan dikembalikan lagi ke baterai," pungkasnya.
"Di luar itu Indonesia sedang bersiap diri untuk bagaimana energi fosil ini beralih ke program elektrik, dan juga bagaimana caranya ke depan itu Indonesia tidak hanya sebagai konsumen saja. Kita bisa menghasilkan inovasi dan produk-produk," ungkap Moreno.
(riar/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini