Seperti yang disampaikan pebalap dari BMW Team Astra, Gerry Nasution, jika mau adu kemampuan bibit pebalap Indonesia dengan negara lain pasti tidak kalah. Namun sayangnya pembibitan yang minim menghambat potensi para pebalap muda tersebut.
"Masalahnya adalah di industri otomotif di Indonesia, industri balap dan sebagainya, pembibitan itu sangat kurang, jadi kesempatan bibit-bibit orang Indonesia berlatih kurang," ujarnya saat berbincang dengan detikOto, di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kurang berlatih, maka potensi yang dimiliki bibit pebalap Indonesia akan percuma. Karena menurut Gerry kalau hanya kelihaian balap tidak cukup. Yang terpenting adalah jam terbang.
"Pada dasarnya saya masih percaya bahwa skili itu timbulnya dari pengalaman, jam terbang. Jadi biar kata dia bule kalau dia jam terbangnya sedikit dibandingin orang Indonesia yang memang dari kecilnya (sering latihan) balap, skill-nya pasti tidak kalah," katanya.
Artinya, potensi yang dimiliki bibit-bibit pebalap Indonesia tidak akan terlihat dan terjaga jika tidak dibarengi dengan latihan rutin. Sehingga tertinggal dengan negara lain.
Baca juga: Ada Nama Pebalap di Mobilnya, untuk Apa? |
"Jadi kesempatan bibit-bibit orang Indonesia berlatih kurang, lebih sedikit daripada orang asing di luar negeri yang memang industrinya sudah maju, dia dari kecil sudah ada pembibitan, sudah digandeng, sudah ada sponsor yang mau biayain, sudah ada fasilitas dan lainnya," tutur pria yang juga bekerja sebagai BMW Driver Trainer itu.
"Seharusnya banyak (pebalap andal Indonesia), tapi memang kembali lagi, karena di Indonesia (dunia balap) tidak terlalu heboh kayak di luar negeri, kesempatannya sedikit, jam terbang pun kurang, tapi kalau natural skill nggak kalah," tambah Gerry. (khi/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah