Moeldoko: Daripada Buat Subsidi BBM, Duit Ratusan Triliun Mending Buat SDM

Moeldoko: Daripada Buat Subsidi BBM, Duit Ratusan Triliun Mending Buat SDM

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 25 Jul 2022 19:08 WIB
Suasana SPBU Pertamina.
Ilustrasi SPBU Pertamina. (Foto: Dok. Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga)
Jakarta -

Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, menekankan pentingnya masyarakat Indonesia beralih ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan. Selain zero emisi, kendaraan listrik juga bisa mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

"Kenapa pemerintah punya semangat seperti itu? Sampai dengan saat ini, subsidi untuk BBM itu luar biasa, sungguh luar biasa," terang Moeldoko yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) dalam event Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta (25/7/2022).

"Pemerintah sangat mengerti bahwa saat ini masyarakat sedang sulit. Tapi subsidi BBM itu ratusan triliun rupiah, juga (akan) menyulitkan pemerintah untuk mengatur APBN," sambung Moeldoko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka (tujuan adanya) mobil listrik ini untuk apa? Agar kita bisa melompat. Bayangkan, kalau semuanya pakai mobil listrik, ratusan triliun itu dialihkan buat membangun sumber daya manusia, itu luar biasa. Benar-benar luar biasa," katanya lagi.

Mengutip CNBC Indonesia, angka subsidi BBM dan LPG Indonesia sudah mencapai Rp 502 triliun. Fakta itu disampaikan sendiri oleh Presiden Jokowi ketika
memberikan pengarahan dalam peresmian pembukaan Rakernas PDI Perjuangan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Juni 2022.

ADVERTISEMENT

"Subsidi kita ke sini (BBM) bukan besar, besar sekali. Bisa dipakai untuk bangun Ibu Kota satu, karena angkanya sudah Rp 502 triliun," ungkap Jokowi.

Dalam paparan yang ditampilkan Jokowi, alokasi anggaran subsidi pemerintah untuk BBM dan LPG memang meningkat dari Rp 152,2 triliun menjadi Rp 502,4 triliun.

Jokowi menegaskan ini bukan situasi yang mudah. "Kita semua harus ngerti. Sampai kapan kita bisa bertahan dengan subsidi sebesar ini?," sambung Jokowi.




(lua/din)

Hide Ads