Menjawab hal tersebut, VP Key Account PT Pertamina Lubricants Budiarto Tedja memaparkan kemungkinan itu bisa saja terjadi. Tapi yang perlu dicatat adalah, harga pelumas menjadi mahal karena tuntutan mesin kendaraan yang makin canggih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Secara teknologi untuk yang euro 4 memang agak sedikit berbeda. Tapi pelumas euro 4 jadi lebih mahal itu sebenarnya bukan berkaitan dengan perpindahan dari euro2 ke euro4," ujar Budiarto di kawasan ICE BSD City, Tangerang, Sabtu (11/8/2018).
"Tapi mesin kendaraan yang terbaru kan lebih canggih sehingga membutuhkan oli yang lebih encer agar fuel efficiency-nya dapat, atau lebih irit," tambah.
Oli yang lebih encer, lanjut Budiarto, harus juga bisa engakomodasi temperatur yang lebih tinggi. "Karena kan sekarang mesin kecil tenaganya besar. Jadi si oli itu harus juga bisa menjaga mesinnya. Untuk itu dia memerlukan oli sintesis dan memang, oli seperti itu lebih mahal," katanya.
Jadi, bukan semata-mata standarisasi euro4 membuat harga oli jadi lebih mahal ya, Otolovers.
"Harga yang kita tetapkan itu mengikuti standarisasi mesin-mesin kendaraan yang terbaru. Dimana mereka membutuhkan oli-oli berspesifikasi lebih tinggi. Kalau oli yang biasa saja, ya tidak pengaruh (kenaikan harga), kan," tutupnya. (ruk/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP