Mobil Hybrid Dapat Insentif, Dorong Penjualan Capai 1 Juta Unit

Pengunjung beraktivitas di Indonesia International Motor Show 2025, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Pasar kendaraan bermotor dewasa ini tengah menghadapi berbagai tantangan sebagai akibat dari melemahnya daya beli masyarakat. Pasar otomotif Indonesia pada tahun 2024 mengalami kontraksi dengan penurunan yang cukup signifikan sebesar 14%, dengan total penjualan kendaraan secara wholesale yang menyusut dari 1.005.802 unit pada tahun 2023 menjadi 866 ribu unit kendaraan.

Namun dibalik tantangan itu, Pemerintah juga memberikan potongan Pajak Penjualan atas Barang Mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3% kepada mobil hybrid yang masuk dalam kategori Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Dengan itu masyarakat diharapkan beralih menggunakan mobil hybrid untuk mengurangi emisi karbon.

Menurut para produsen kendaraan, insentif ini diharapkan dapat mempercepat peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan elektrifikasi. Kebijakan tersebut tidak hanya berfokus pada transisi ke kendaraan listrik, tetapi juga bertujuan meningkatkan total penjualan kendaraan bermotor di Indonesia agar kembali menembus angka 1 juta unit per tahun.

Tren kendaraan hybrid juga mencatat kenaikan meskipun lebih moderat, dengan pertumbuhan 8% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan kebijakan yang tepat dapat mendorong transisi ke kendaraan ramah lingkungan sekaligus memperkuat industri otomotif nasional.

Berdasarkan isu tersebut, Indonesia Center for Mobility Studies (ICMS) menggelar Dialog Industri Otomotif Nasional yang kedua. Dialog yang diselenggarakan bersamaan dengan pameran Indonesia International Motor Show 2025 ini membahas isu-isu terkini terkait kebijakan baru pemerintah mengenai perpajakan dan tarif kendaraan bermotor yang mulai diberlakukan sejak awal tahun 2025.