Jakarta - Emisi gas buang kendaraan kerap jadi biang kerok buruknya kualitas udara di Jakarta. Jika memang demikian, pemerintah diharapkan turun tangan menanganinya.
Foto Oto
Menanti Aksi Pemerintah Perbaiki Kualitas Udara di Jakarta

Wabah virus Corona berdampak pada kualitas udara di Ibu Kota Jakarta. Semakin bersih atau buruk? ANTARA FOTO/Galih Pradipta.
Dengan adanya imbauan kerja dari rumah atau work from home (WFH), kualitas udara di Jakarta terus membaik seiring dengan minimnya aktivitas di Ibu Kota. ANTARA FOTO/Galih Pradipta.
Langit biru yang membentang jarang terlihat sebelum adanya imbauan untuk tidak keluar dari rumah. ANTARA FOTO/Galih Pradipta.
Pemprov DKI Jakarta juga telah menetapkan penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta.
Namun, meski PSBB, data AirVisual Senin (20/4/2020) pada pukul 08.00 WIB, menunjukkan Air Qulity Index (AQI) Jakarta berada di 162 atau masuk dalam kategori tidak sehat. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto.
Pengamat otomotif, Yannes M juga sangat berharap setelah masa pandemi virus Corona selesai, pemerintah bisa menerapkan aturan insentif untuk kendaraan ramah lingkungan. Agar kualitas udara di Indonesia semakin bersih. ANTARA FOTO/Galih Pradipta.
Pengamat otomotif Bebin Djuana berpendapat, kendaraan menjadi salah satu penyumbang polusi udara terbesar. Namun yang menurutnya jadi catatan adalah kualitas bahan bakar yang ada di Indonesia. Kualitas bahan bakar menjadi biang kerok kendaraan mengeluarkan emisi gas buang yang buruk. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah