Honda merupakan salah satu produsen roda dua terbesar di dunia. Namun, tahukah detikers, bagaimana wujud motor pertama buatan mereka?
Ketika berkunjung ke Honda Collection Hall di Motegi, Jepang, redaksi detikOto melihat langsung Type A sebagai motor pertama buatan Honda. Kendaraan tersebut diproduksi pada 1947 atau dua tahun setelah perang dunia kedua berakhir.
Honda Type A menggunakan mesin yang telah dikembangkan setahun sebelumnya. Mesin tersebut, pada 1946, dipasangkan 'gelonggongan' di model lain yang basisnya tetap seperti sepeda.
Secara umum, Honda Type A masih berbentuk sepeda kumbang. Hal tersebut bisa terlihat di hampir seluruh bagian, mulai dari jok, setang, saddle atau genjotan, hingga rem model capit. Bedanya, kendaraan itu hanya dipasangkan mesin, sabuk roda dan tangki bahan bakar.
Honda Type A hanya memiliki bobot 10 kilogram. Sementara mesinnya single-rotary-valve dua-tak dengan kapasitas 50 cc dan berpendingin udara. Pembekalan tersebut hanya menghasilkan tenaga maksimum 0,5 PS pada 5 ribu rpm.
Meski spesifikasinya tak spesial, namun keunggulan Honda Type A tak hanya terletak pada mekanismenya, melainkan juga pada metode pembuatannya. Komponen mesin Type A diproduksi menggunakan metode die casting, ketika mereka lain umumnya menggunakan metode sand casting.
"Di bengkel kami, kami menggunakan die casting. Berbeda dengan sand casting, di mana kami harus membuat cetakan logam untuk die casting. Ini membutuhkan biaya. Dengan kecepatan produksi mesin kami saat itu, menghasilkan keuntungan dari metode ini terasa sulit," ujar Kawashima, salah satu karyawan pertama Honda, dikutip dari Honda Global, Kamis (6/11).
"Mereka (merek lain) puas dengan sand casting. Namun, Pak Tua (Soichiro Honda) bersikeras, 'Apa pun yang terjadi, kami akan menggunakan die casting!'," tambahnya.
Meski Type A didaulat sebagai produk roda dua pertama Honda, namun motor 'utuh' perdana mereka baru meluncur setahun setelahnya. Kendaraan tersebut bernama Honda Dream D yang secara tampilan dan fungsi sudah mirip motor-motor modern.
Simak Video "Review Honda ADV 160 RoadSync: Enak Kok, tapi Tipe ini Kurang Worth It"
(sfn/dry)