Seberapa Laris Motor India TVS di Indonesia?

Dealer TVS di Sukabumi — Selaris apa TVS di Indonesia? Foto: dok. TVS

Jakarta -

TVS merupakan satu-satunya merek motor India yang bermain di segmen entry-level di Indonesia. Bahkan, harga kendaraan mereka masih lebih murah dibandingkan motor buatan Jepang. Lantas, seberapa laris penjualannya di Tanah Air?

Head Marketing TVS Indonesia, Ryan Rahadian mengklaim, line up motor TVS di Indonesia terbilang sangat lengkap. Selain skuter matik, pihaknya juga memasarkan motor bebek, motor naked, motor retro, motor hobi, hingga motor listrik.

Ryan tak mengungkap secara detail soal berapa penjualan motor TVS di Indonesia. Namun, sebagai gambaran, kombinasi dua model terlarisnya, yakni Callisto series dan Ronin series terjual ratusan unit setiap bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Callisto sendiri di angka 100-120 unit sebulan, Ronin 80-100 unit (sebulan) average-nya. Konsentrasinya bukan di Jawa aja, tapi sudah tersebar ke Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera. Jadi sudah merata," ujar Ryan saat ditemui di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

TVS Motor Company Indonesia (TMCI) buka dealer di Banjarbaru, kalimantan Selatan.

Seberapa laris motor TVS di Indonesia? Foto: TVS Motor Company Indonesia (TMCI)

TVS punya pabrik perakitan dengan status completely knock down (CKD) di Karawang, Jawa Barat. Menariknya, motor-motor yang dirakit di sana, 60 persennya dikirim ke luar negeri. Sementara hanya 40 persen yang dipasarkan di Indonesia.

"Kita kirim motor kita ke Afrika, Amerika Latin dan ASEAN kayak Filipina, Vietnam dan Laos. Afrikanya kayak Burkina Faso, Azerbaijan dan lain-lain. Kalau Amerika Latin ada Kolombia dan Argentina," tuturnya.

Ryan berharap, distribusi kendaraan untuk keperluan domestik kelak bisa menyamai atau melebihi keperluan ekspor. Itulah mengapa, saat ini pihaknya telah melakukan upaya-upaya agresif untuk meningkatkan penjualan di Indonesia.

"Itu lagi sudah ditargetkan. Makanya kita lagi agresif bahwa produk-produk yang sifatnya buat pasar domestik bagus lah. Kami lagi seleksi itu. Market kami sekarang masih kayak anak tangga, kita mau kuatin di dasar-dasarnya dulu, maka pasar domestik akan terbentuk," kata dia.