Merek Motor China Belum Gabung Asosiasi Sepeda Motor Indonesia, Apa Sebabnya?

Merek Motor China Belum Gabung Asosiasi Sepeda Motor Indonesia, Apa Sebabnya?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Jumat, 04 Okt 2024 14:39 WIB
Sepeda motor listrik asal China, Yadea hadir di Indonesia. Deretan motor listrik ini mejeng di IIMS 2023.
Motor listrik China belum gabung AISI. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Tak berbeda jauh dengan pasar roda empat, pasar roda dua di Indonesia belakangan mulai diserbu merek-merek baru asal China. Mereka kebanyakan menjual motor listrik harga terjangkau di dalam negeri. Lantas, mengapa tak satupun dari merek China gabung ke Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI)?

Sebagai catatan, saat ini hanya ada lima merek motor yang menjadi anggota AISI, yakni Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS. Ketua Umum AISI, Johannes Loman menjelaskan, mereka yang mau gabung asosiasi harus punya pabrik di Indonesia. Sementara merek-merek China belum memenuhi syarat tersebut.

"Memang ada syarat-syaratnya untuk jadi anggota, harus punya pabrik dan lainnya. So far kita sih welcome, kita sudah ada pembicaraan-pembicaraan dengan mereka (brand lain), selagi bisa ikuti persyaratan, itu bisa dipertimbangkan," ujar Loman di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis sore (3/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejauh ini belum ada merek motor China yang masuk AISI, tapi anggota AISI sejauh ini sudah ada yang memasarkan motor listrik," tambahnya.

Motor listrik Yadea T9Motor listrik China Yadea T9 Foto: Rafly Adli/detikOto

Secara terpisah, Sigit Kumala selaku Ketua Bidang Komersial AISI menjelaskan, pembangunan pabrik merupakan komitmen jangka panjang suatu produsen di pasar Indonesia. Itulah mengapa, pihaknya menetapkan kriteria tersebut sebagai syarat masuk asosiasi.

ADVERTISEMENT

"Syaratnya memang hanya itu saja (bangun pabrik di Indonesia). Sebetulnya kenapa harus punya pabrik? Itu untuk menunjukkan keseriusan mereka investasi di Indonesia," ungkap Sigit.

Dengan alasan tersebut, Sigit menegaskan, semua merek motor yang sudah punya pabrik di Indonesia bisa gabung ke AISI. Namun, jika akhirnya mereka memilih asosiasi lain seperti AISMOLI (Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia), dia tak masalah.

"Silakan kalau mau gabung. Sekarang belum (ada yang mengajukan diri). Karena kan mereka gabungnya ke AISMOLI. Kalau nanti anggota AISI ngeluarin motor listrik mau gabung ke AISMOLI, silakan aja. Bisa aja. Boleh-boleh saja," kata Sigit.




(sfn/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads