Berapa Biaya Turun Mesin Motor? Kenali Ciri-ciri dan Penyebabnya

Berapa Biaya Turun Mesin Motor? Kenali Ciri-ciri dan Penyebabnya

Bayu Ardi Isnanto - detikOto
Senin, 09 Sep 2024 11:07 WIB
Pusat Pelatihan Kerja Daerah Jakarta Timur menggelar program pelatihan MTU (Mobile Training Unit) di Rusun Jatinegara Barat. Warga diajari servis dan tune up mesin motor.
Ilustrasi turun mesin motor. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Turun mesin atau overhaul termasuk salah satu kerusakan tingkat berat pada kendaraan. Disebut turun mesin karena prosesnya dilakukan dengan menurunkan mesin dan membongkarnya untuk diperbaiki.

Karena termasuk servis berat, biaya turun mesin motor tentunya lebih tinggi daripada servis rutin bulanan atau penggantian ringan. Simak artikel ini untuk mengetahui perkiraan biaya turun mesin motor. Ketahui juga ciri-ciri dan penyebab turun mesin pada kendaraan.

Perkiraan Biaya Turun Mesin Motor

Biaya turun mesin di bengkel resmi biasanya sekitar Rp 2 juta hingga Rp 5 juta, seperti tertulis dalam laman Astra Otoshop. Biaya turun mesin bergantung pada kondisi motor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di laman Suzuki Indonesia, biaya turun mesin motor tak jauh berbeda. Perkiraan biayanya adalah sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 5 juta. Biaya ini bisa lebih rendah maupun lebih tinggi tergantung tingkat keparahan.

Beberapa komponen yang biasa diganti adalah piston, stang piston, ring, klep, packing, dan noken. Turun mesin memastikan motor menghasilkan tenaga dan kinerja maksimal saat digunakan.

ADVERTISEMENT

Faktor yang Memengaruhi Biaya Turun Mesin

Dilansir dari situs Suzuki Indonesia, berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi biaya turun mesin motor:

1. Jenis dan Kapasitas Mesin (cc)

Jenis dan kapasitas mesin dari kendaraan akan mempengaruhi biaya, karena semakin besar kapasitas atau cc mesin motor, maka membutuhkan penanganan yang semakin rumit.

2. Tingkat Kerusakan

Turun mesin memiliki tingkat kerusakan yang berbeda-beda. Pada kerusakan ringan seperti seher baret mungkin hanya perlu ditangani dengan korter yang biayanya lebih rendah dibandingkan kerusakan berat seperti kruk as bengkok.

3. Harga Spare Part

Jika komponen mesin perlu diganti, maka harga spare part akan mempengaruhi biayanya. Jika servis dilakukan di bengkel resmi, maka akan menggunakan spare part original yang lebih mahal. Jika di bengkel lain, biasanya konsumen bisa memilih spare part aftermarket yang lebih murah.

4. Biaya Jasa Bengkel

Faktor selanjutnya adalah biaya jasa bengkel yang pastinya berbeda-beda. Di bengkel resmi biasanya sudah ditetapkan harga yang standar dan cenderung sama di berbagai tempat. Sedangkan bengkel umum biasanya menawarkan harga yang lebih murah.

Ciri-ciri Kendaraan Perlu Turun Mesin

Dikutip dari situs Ditjen Pendidikan Vokasi Kemdikbud, berikut ini ciri-ciri motor atau mobil sudah overhaul dan perlu turun mesin:

1. Knalpot Berasap Putih

Pada motor 4-tak, seharusnya tidak mengeluarkan asap putih. Jika mengeluarkan asap putih, maka bisa jadi tanda dari motor yang perlu turun mesin. Asap putih muncul akibat kombinasi uap air dan partikel-partikel lain yang terbawa oleh asap.

2. Mesin Bersuara Kasar

Pada kendaraan baru, mesin biasanya masih terdengar halus tanpa masalah. Jika mesin sudah terdengar kasar atau muncul suara-suara aneh, maka kendaraan perlu diperiksakan ke bengkel, karena menjadi salah satu ciri turun mesin.

3. Tenaga Berkurang

Tanda paling terasa dari kendaraan yang perlu turun mesin adalah tenaga mesin yang berkurang, misalnya akselerasi menjadi lambat. Ketika digas, kendaraan yang sudah overhaul biasanya tidak merespons dengan cepat.

4. Idle Tidak Stabil

Idle adalah kondisi ketika kendaraan berhenti tetapi mesin masih hidup. Seharusnya mesin terasa stabil. Tetapi jika kondisinya sudah overhaul, maka mesin bisa naik-turun putarannya, bahkan akan mati sendiri.

5. BBM Lebih Boros

Ciri terakhir adalah penggunaan bahan bakar yang lebih boros dari biasanya. Hal ini diakibatkan oleh mesin yang sudah tidak efisien lagi dan bisa jadi mengalami masalah turun mesin.

Penyebab Kendaraan Turun Mesin

Dikutip dari situs Astra-Honda, penyebab kendaraan turun mesin bermacam-macam, antara lain sebagai berikut:

1. Faktor Usia

Penyebab kendaraan turun mesin yang pertama adalah faktor usia. Ketika mesin sudah tua, maka komponennya juga semakin berkurang fungsinya, sehingga harus diganti yang baru.

2. Terlambat Ganti Oli

Yang paling sering terjadi adalah karena kendaraan terlambat ganti oli. Oli berfungsi melumasi seluruh komponen mesin agar gesekan masing-masing komponen tidak menimbulkan kerusakan. Jika oli terlambat diganti hingga habis, maka komponen akan cepat rusak.

3. Tidak Pernah Servis Besar

Mungkin ada detikers yang merasa rutin melakukan servis dan ganti oli, tetapi masih saja turun mesin. Hal ini mungkin terjadi karena kendaraan hanya menjalani servis ringan dan tidak pernah dilakukan servis besar atau lengkap.

Dalam beberapa bulan sekali, kendaraan perlu dilakukan servis lengkap untuk membersihkan kerak-kerak yang ada di ruang pembakaran. Hal ini membuat komponen mesin semakin awet dan kinerja menjadi optimal.

4. Kebiasaan Buruk saat Mengemudi

Masalah lainnya adalah kebiasaan buruk dalam mengemudi. Ini misalnya ketika kalian suka menggeber kendaraan secara mendadak atau memacu dalam kecepatan melebihi batas.

5. Sering Melewati Banjir

Kemungkinan penyebab lainnya adalah kendaraan yang sering digunakan untuk melewati atau menerobos banjir. Hal ini menyebabkan air masuk ke dalam mesin dan bercampur dengan oli, sehingga dapat merusak komponen mesin.

Tingginya perkiraan biaya turun mesin motor, jangan sampai bikin detikers enggan membawa kendaraannya ke bengkel saat rusak atau perlu perawatan. Layanan turun mesin yang baik membantu mesin motor selalu memberikan kinerja terbaik.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads