PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memberikan sejumlah ubahan pada suspensi Yamaha NMax baru. Lantas, seberapa besar perbedaannya saat dipakai berkendara?
Baru-baru ini, redaksi detikOto telah menjajal Yamaha NMax Neo S untuk penggunaan umum selama empat hari. Saya sebagai penulis dan penguji banyak menggunakan motor tersebut untuk melintasi jalur perkotaan yang padat, kawasan perumahan yang tergolong sepi dan medan bebatuan di pinggir kota Jakarta.
Kesimpulannya, suspensi anyar di Yamaha NMax baru memberikan ayunan yang lebih nyaman dan lembut. Kok bisa, ya?
Yamaha sedikit meninggikan wheel travel pada suspensi belakang. Sehingga, jika ditotal, suspensi belakang Yamaha NMax baru mengalami peningkatan sekira 10-11 mm dibandingkan model generasi kedua. Selain itu, jarak main dan kerenggangan ulirnya juga sedikit direvisi.
"Kalau kita mau naikin wheel travel, shock itu pasti makin panjang. Kan jarak main ya, wheel travel-nya. Kalau kapasitas oli (shockbreaker) masih sama. Cuma beda di spring-nya saja. Spring-nya dibikin lebih lembut ini kan K1 ada renggang 1, renggang 2," kata Service Education YIMM, Ferry Nurul Fajar di Bogor, Jawa Barat.
Sementara untuk suspensi depan, perubahannya hanya minor. Produsen hanya merevisi sedikit kerenggangan ulir.
Ketika pengetesan, saya bisa merasakan betul ubahan pada suspensi belakang. Komponen tersebut tak cepat rebound atau gampang mentok. Ayunannya terasa lembut untuk penggunaan harian.
Konsekuensi ubahan pada suspensi belakang mungkin hanya satu, yakni membuat pengendara dengan postur pendek agak kesusahan menapak. Sebab, saya yang tingginya 170 cm masih jinjit saat duduk di Yamaha NMax baru.
Meski lebih lembut, namun suspensi tersebut tak mengubah karakter NMax yang stabil dan lincah ketika dipakai menikung dalam berbagai kecepatan. Bahkan, untuk melibas tikungan tajam rasanya manut dan agresif.
Sejujurnya, kami tak terlalu merasakan perbedaan rasa pada suspensi depan. Hanya saja, di beberapa momen, karakternya terasa agak keras. Mungkin itu cara Yamaha agar motor barunya tersebut tak mudah bottoming atau jeglag-jeglug saat melewati jalur bergelombang.
Simak Video "Pengelaman Berkendara Exclusive di MAXClusive: The Premium Ride"
(sfn/rgr)