Motor Suzuki Buatan Indonesia Laris Manis di Luar Negeri

Suzuki meluncurkan warna baru Satria F150, Selasa (20/9/2022) — Suzuki Satria. Foto: Dok. Suzuki

Jakarta -

Motor Suzuki buatan Indonesia diminati mancanegara. Model ini ternyata yang paling laris.

Belakangan sepeda motor baru yang diluncurkan Suzuki didatangkan utuh atau completely built-up (CBU) dari India. Meski demikian, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) masih memproduksi motor di Indonesia. Motor-motor Suzuki buatan Indonesia itu bahkan diekspor ke mancanegara.

Shinozaki Yohei selaku Marketing Director Division Head Sales dan Marketing 2W PT SIS membeberkan fakta bahwa saat ini masih banyak model motor Suzuki yang diproduksi di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang ada Nex, Nex Crossover juga, terus ada Address. Terus yang GSX R 150, terus GSX S 150 juga. Terus yang (Satria) FU juga," ujar Shinozaki kepada awak media pada ajang Test Ride Suzuki Burgman Street 125EX di Karawang, Senin (29/1/24).

Dari model-model tersebut, diklaim Suzuki Satria FU 150 lah yang paling banyak diekspor. Menurutnya, sekitar 4.000-5.000 unit Satria FU 150 meluncur ke luar negeri tiap bulannya.

"Ya ekspor paling banyak itu (Satria) FU 150. Paling besar itu ke Filipina," lanjut Shinozaki.

Tak hanya Satria FU 150, motor sport Suzuki lain seperti GSX R 150 dan GSX S 150 pun turut dikirim ke luar negeri. Bahkan Suzuki Address buatan Indonesia juga diminati masyarakat Australia.

"Selain Filipina, Satria dasarnya Filipina dan sedikit ke Vietnam. Terus yang bicara mengenai GSX R dan S itu, ke Jepang juga, ke Eropa juga," ujar Shinozaki.

"Address itu sekarang (diekspor ke) Australia. Karena emisi yang Address itu tidak sesuai di Jepang dan Eropa," lanjutnya.

Saat ini PT SIS tengah 'seru' menjual berbagai lini baru seperti Gixxer SF 250, Avenis 125, VStrom 250 SX, hingga yang terbaru Burgman 125.

Lini-lini baru ini dijual dengan status CBU dari India. Namun menurut PT SIS bukan tidak mungkin motor baru Suzuki dirakit atau diproduksi di dalam negeri.

"Ya tergantung kuantitinya itu. Kalau ada banyak penjualan mungkin bisa localize juga," ujar Shinozaki.