Penjualan Motor Indonesia Terbanyak Ketiga di Dunia, Kalah dari Dua Negara Ini

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 17 Jan 2024 13:15 WIB
Ilustrasi ramainya pengguna motor di Indonesia Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Indonesia jadi negara terbesar soal penjualan sepeda motor di ASEAN. Bahkan di level dunia, Indonesia mendapat peringkat ketiga.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budiyanto. Indonesia cuma kalah dari China dan India.

"Di ASEAN itu Indonesia nomor satu, di dunia kita itu nomor tiga, setelah China dan India untuk penjualan domestik. Di kita itu (penjualan) 6 jutaan unit, dalam ASEAN kita itu kontribusinya 51 persen," ujar Sekretaris Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budiyanto di Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2024).

Berdasarkan data penjualan secara year to date Juni 2023 yang dipaparkan Hari, Indonesia menjual 3.470.652 unit atau naik 54,5 persen dibanding YTD Juni 2022. Pada level ASEAN data YTD Juni 2023, posisi nomor dua ditempati oleh Vietnam (1.223.614 unit), lalu disusul Thailand (993.981 unit), Filipina (813.964 unit), Malaysia (300.392 unit), dan Singapura (5.961 unit).

Sebagai gambaran di level dunia, baik China dan India diketahui sudah mencatat penjualan belasan juta unit per tahunnya. Sedangkan AISI mencatat periode penjualan 2023 di Indonesia mencapai 6.236.992 unit. Sebagai pembanding, penjualan sepeda motor pada tahun 2022 mencatatkan angka 5.221.470 unit.

Angkat penjualan tahun ini belum memecahkan rekor penjualan tertinggi AISI yang terjadi pada 2011, anggota AISI yang terdiri dari PT Astra Honda Motor (AHM), PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), PT Kawasaki Motor Indonesia, PT TVS Motor Company Indonesia, dan PT Suzuki Indomobil Motor berhasil menjual 8 juta unit motor.

"Tahun ini kita di 6,23 juta, tumbuh 19 persen dibandingkan tahun lalu, untuk ekspor turun di angka 23 persen," ujar Hari.

Lantas mampukah Indonesia meningkatkan penjualannya hingga menyentuh angka 10 juta?

"Secara kapasitas kita tidak ada khawatir, secara teknologi tidak ada khawatir, secara demand, desain segala macam kita akan masuk mengikuti. Kita ingat kita nomor tiga di dunia. Kalau mau ngejar 10 juta segala macam, tinggal seiring sejalan dengan kondisi ekonomi kita," jelas Hari.

Simak juga Video: Lagi Direvisi, Syarat Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta Bakal Lebih Mudah







(riar/rgr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork