Vice President of Global Sales Ducati Andrea Ferraresi merespons kloningan Ducati yang diluncurkan di China baru-baru ini dengan nama Ducasu. Menurut Ferraresi, Ducati tidak melihat itu sebagai ancaman. Malah Ducati merasa senang karena produknya menjadi inspirasi bagi produsen motor lain.
"Hal ini bisa terjadi ketika Anda memiliki merek dengan brand yang kuat," buka Ferraresi dalam wawancara kepada Visordown, dikutip Rabu (15/11/2023). Bagaimanapun, kehadiran merek kloningan seperti Ducasu tidak akan mengancam langsung merek Ducati, mengingat segmennya berbeda.
"Kami tidak melihat ini sebagai risiko," tambah Ferraresi. "Mengapa? Karena motornya tidak bisa dibandingkan. Pada akhirnya, jika Anda ingin memiliki produk dengan hasil ilmu pengetahuan Ducati dan dengan wujud Ducati, ya Anda harus membeli Ducati," tambah Ferraresi.
Mengingat bahwa Ducasu hanya menghasilkan 25 dk dari mesin paralel twin, 400 cc, tentu motor ini bukanlah saingan Ducati yang dikenal memiliki motor paling bertenaga, baik di dunia superbike maupun MotoGP.
Sebelumnya produsen asal China baru saja merilis Ducasu DK400 yang merupakan tiruan Ducati Supersport 950. Tak hanya tampilannya yang sama persis, Ducasi juga tanpa malu-malu menjiplak logo Ducati, juga menyematkan aksen hijau, putih, merah yang merupakan warna bendera Italia.
Jika ditelisik di situs resminya di China, Ducasu lebih banyak menawarkan motor listrik. Ducasu merupakan salah satu dari beberapa merek yang dimiliki oleh Shanghai Jianshe Motorcycle Technology Company Limited.
Sebagai kloningan Ducati, motor sport Ducasu DK400 tentu harganya jauh lebih murah. Apalagi ditawarkan dengan mesin yang lebih kecil, cuma 385 cc. Di China, Ducasu DK400 dijual sekitar 20.000 yuan. Kalau dirupiahkan berarti sekitar Rp 43 jutaan. Bandingkan dengan motor-motor Ducati yang harganya mencapai ratusan juta rupiah.
Simak Video "Video Marquez Menang Sempurna di Aragon: Lebih Cepat dari yang Saya Harapkan"
(lua/rgr)