Detikers pernah lihat pemotor beraksi dalam Globe of Death atau biasa yang disebut 'Tong Setan'? Sudah terbayang dong bagaimana aksi berbahayanya, tapi detikers pernah membayangkan tidak, kalau motor yang digunakan untuk beraksi dalam tong setan adalah motor listrik?
Pasti banyak dari detikers yang tidak percaya, ternyata motor listrik juga bisa diajak beraksi di dalam tong setan lho. Seperti yang dibuktikan produsen motor Greentech, dengan memamerkan ketangguhan motor listriknya GT Aero di dalam Globe of Death.
Sebagai informasi, Globe of Death adalah atraksi di mana para pebalap mengendarai motor dalam sebuah jaring bola besar yang bentuknya mirip bola basket. Pertunjukan ini dinilai cukup berbahaya karena pengendara motor di dalam bola dipaksa bergerak 360 derajat mengitari Globe of Death yang tidak ada ujungnya.
Greentech menggelar demonstrasi ini di venue Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2023, pada Sabtu (28/10) lalu. Acara dibuka dengan memperkenalkan GT Aero sebagai motor listrik superpower buatan Indonesia. Selanjutnya, para pengunjung disuguhi dengan pertunjukan tarian hula hoop yang kental dengan nuansa akrobatik, tarian ini berhasil mengundang decak kagum para penonton hingga membuat Hall 10 ICE BSD bersorak.
Masuk ke sesi utama, para pebalap diperkenalkan satu per satu sebelum mereka memasuki bola besar Globe of Death. Dari yang awalnya ribut, suasana sempat menegang ketika dua pebalap sudah berada di dalam bola dan bahkan membocengi dua pengunjung IMOS. Lalu, keadaan menjadi sangat tegang ketika tiga pebalap sekaligus berada di dalam bola.
Untungnya, tidak ada kecelakaan. Greentech lantas berhasil membuat atraksi ini jadi topik pembicaraan, dan performa GT Aero pun mulai jadi perbincangan hangat di kalangan pengunjung. Sungguh ide marketing yang berani.
Salah satu pebalap yang menunggangi GT Aero di bola maut, Aldi, mengungkapkan bahwa persiapannya untuk atraksi hanya satu bulan latihan. Dia juga mengatakan pertunjukan ini merupakan sesuatu yang sangat menantang bagi dirinya, karena meski punya modal dari motor cross dan freestyle, Globe of Death benar-benar berbeda.
"Jadi saya berpengalaman di sini baru 1 bulan latihan karena sebelumnya saya basic di motor cross dan freestyle. Berkecimpung di globe of the death ini lumayan menantang banget karena bener-bener mulai dari nol lagi. Jadi mau basic motorcross, freestyle pun di sini ga begitu kepake skillnya karena yang kepake tuh pusingnya," kata Aldi saat ditemui langsung di Motobuilt Fest, ICE BSD, Sabtu (28/10) kemarin.
Aldi juga berbagi kesan dan pesannya mengendarai motor GT Aero di Globe of Death. Menurutnya, secara performa, motor sudah bekerja dengan sangat baik bahkan saat atraksi tadi ia mengaku belum menggunakan gas hingga penuh. Dia percaya motor ini punya potensi tinggi untuk bersaing dengan motor listrik lainnya.
"Kesan motor ini kenceng, bahkan tadi udah dicoba boncengan, dia masih kuat, masih bisa sampai atas. Jadi kalau misalkan dibilang untuk menyaingi motor-motor lainnya, ini bahkan bisa lebih kenceng juga dan dia irit. Jadi kalau misalkan dicas sejam itu bisa dipake 3 jam pemakaian masih cukup," ucap Aldi.
"Kesannya menegangkan ya, kalau 1 orang ga begitu menegangkan tapi kalau udah bertiga itu tegang banget karena saya bukan memikirkan diri saya sendiri saja tapi juga harus memikirkan rekan-rekan saya yang ada di dalam. Kalau untuk motornya, ini sudah lebih dari cukup untuk disini (globe of the death) dan tadipun belum sampai full gasnya udah bisa sampai atas," sambungnya.
Simak Video "Video: Diduga Korsleting, Motor Listrik di Jambi Terbakar di Jalan"
(lth/lth)