Kendaraan bermotor dituding menjadi salah satu penyumbang polusi udara terbesar di Jakarta. Dari kategori kendaraan bermotor, sepeda motor lah yang paling banyak menyumbang polusi udara.
Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin (Puput) mengatakan Setidaknya 47 persen atau 19.165 ton/hari bersumber dari kendaraan bermotor. Kontributornya adalah sepeda motor 45 persen, truk 20 persen, bus 13 persen, mobil diesel 6 persen, mobil bensin 16 persen, dan kendaraan roda tiga 0,23 persen.
"Sepeda motor adalah polluter terbesar, diikuti oleh truk dan bus sebagai kendaraan diesel menyumbang polutan yang cukup besar. Populasi sepeda motor yang sangat tinggi di Jakarta dan sekitarnya adalah fakor penyebabnya, selain teknologi sepeda motor memungkinkan emisi per penumpangnya relatif tinggi. Secara umum, ketertinggalan teknologi mesin kendaraan yang tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan rendah emisi, dan buruknya kualitas BBM--rendah angka oktan/cetane, tinggi kadar belerang, benzene dan aromatic--serta kemacetan lalu lintas telah meningkatkan intensitas pencemaran udara," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Direktur Lalu Lintas Jalan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Cucu Mulyana, sepeda motor masih menjadi pilihan masyarakat karena tidak ada pembatasan. Sepeda motor masih dinilai sebagai moda transportasi yang efektif dan efisien untuk ke mana-mana.
"Kita ketahui sekarang bahwa penggunaan kendaraan roda dua sudah begitu padat, sudah begitu tinggi. Artinya orang masih merasa lebih efektif, lebih efisien dengan menggunakan kendaraan roda dua," ucap Cucu dalam konferensi pers 'Penanganan Polusi Udara', Kamis (24/8/2023).
Cucu menilai, peredaran sepeda motor juga tidak dibatasi. Artinya, pengguna sepeda motor bisa pergi ke mana pun.
"Bahkan di satu kota di kita itu kemarin kita diskusi dengan dishub provinsi, penggunaan roda dua itu malah tidak dibatasi ruang operasionalnya. Ke mana pun mereka bisa masuk. Oleh karena itu, maka masyarakat akhirnya lebih menggunakan kendaraan pribadi. Ini suatu tantangan buat kita," katanya.
Cucu berharap agar masyarakat bisa beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah