Kata Maling Motor yang Incar Vario, Scoopy dan Beat: Sangat Mudah Dijebol

Kata Maling Motor yang Incar Vario, Scoopy dan Beat: Sangat Mudah Dijebol

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 03 Agu 2023 08:10 WIB
Polisi tangkap sindikat pencurian motor, 18 unit motor disita
Barang bukti pencurian sepeda motor. Foto: (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Pencurian sepeda motor akhir-akhir ini masih marak. Bahkan terbaru Polsek Tambora, Jakarta Barat, mengamankan jaringan pencurian sepeda motor (curanmor).

Polsek Tambora membongkar sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Barang bukti sepeda motor total 18 unit diamankan. Jaringan ini memiliki 13 orang anggota sindikat, yang dikepalai Umay alias Si Kentung, bos besar pemesan motor curian di Lampung.

Polsek Tambora melayangkan beberapa pertanyaan kepada salah satu pelaku pencurian sepeda motor. Pencuri itu mengaku sudah menjadi maling motor sejak usia 17 tahun. Pelaku itu membeberkan beberapa motor yang menjadi incarannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau motor yang sering dicuri itu motor Vario, Scoopy, sama Beat, Pak," katanya dalam video yang diunggah akun Instagram Humas Polsek Tambora, dikutip Kamis (3/8/2023).

Dia membeberkan alasan motor-motor itu menjadi incaran maling. Salah satunya karena motor tersebut mudah dibobol.

ADVERTISEMENT

"Karena motor itu pengamanannya sangat mudah ya untuk dijebol, sangat mudah untuk diambil ya," ucapnya.

Pelaku pencurian sepeda motor itu mengungkapkan cara membobol motor yang dicurinya. Dia bilang pencurian sepeda motor hanya modal kunci T.

"Caranya cuma pakai kunci T (kunci letter T yang sudah dimodifikasi oleh pelaku curanmor), sama buka tutupnya. Itu doang udah bisa diambil, dibandingkan motor yang lain," sebutnya.

[Gambas:Instagram]



Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan, fitur keamanan pada motor incaran maling saat ini masih lemah. Bahkan, fitur shutter key atau penutup kunci bermagnet saja tidak bisa mengamankan sepeda motor dari pencurian.

"Dari beberapa rekaman CCTV kejadian curanmor yang banyak diungkap di media sosial dan terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia, terlihat bahwa begitu mudahnya para pelaku mencuri sepeda motor hanya dalam hitungan detik. Saat ini, waktu yang dibutuhkan para penjahat ini untuk mencuri sepeda motor malah semakin cepat di bawah 5 detik," kata Putra dalam siaran persnya.

"Fitur keamanan motor dengan tutup lubang kunci menjadi tidak berguna karena sangat mudah dibuka dengan bantuan alat biasa berupa magnet yang dijual bebas," sambugnnya.

Untuk itu, Putra meminta kepada pabrikan sepeda motor agar turut bertanggung jawab memproduksi motor yang aman dari pencurian. Jika sistem keamanan motor sudah mudah dibobol, seharusnya pabrikan motor menciptakan solusi lain lagi.

"Maka lebih penting lagi, upaya pencegahan curanmor dilakukan dari hulunya yaitu dari tempat sepeda motor tersebut diproduksi. Dari hulunya pun harus ikut bertanggung jawab untuk mencegah masyarakat menjadi korban kejahatan curanmor. Hulunya adalah pabrikan sepeda motor. Mereka wajib memperbaiki fitur keamanan sepeda motor yang mereka produksi dan jual ke masyarakat," sebut Putra.

"Setiap kelemahan security system yang ditemukan oleh penjahat pada sepeda motor yang mereka produksi, maka mereka harus melakukan perbaikan secara terus-menerus atau menjadi sebuah siklus perbaikan yang terus-menerus," katanya.

Dari hilir, masyarakat sebagai konsumen pengguna sepeda motor terutama pemilik motor yang menjadi target atau sasaran utama pelaku harus mengetahui dan menyadari bahwa motor yang ia beli memiliki sistem keamanan standar pabrikan yang sangat lemah. Jadi, pemilik motor harus menambah kunci ganda SNI, alarm dan GPS sehingga jika hilang masih bisa dilacak.

"Motor agar diparkir di garasi atau tempat parkir yang seharusnya. Motor tidak boleh diparkir di gang atau di jalan umum karena gang/jalan umum adalah milik bersama yang mudah diakses oleh orang lain termasuk pelaku kejahatan," imbau Putra.




(rgr/din)

Hide Ads