Piaggio Belum Mau Gugat Produsen Motor Listrik Mirip Vespa, Ini Alasannya

Vespa Primavera Color Vibe — Alasan Piaggio belum mau gugat pencuri desain Vespa. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Jakarta -

Vespa merupakan skuter Italia dengan tampilan ikonik yang mudah dikenali. Namun, beberapa tahun terakhir, desain mereka banyak ditiru motor listrik besutan lokal dan China. Kenapa Piaggio selaku induk perusahaan Vespa tak juga membuat gugatan?

Ketika kita main ke pameran-pameran otomotif nasional, ada banyak sekali motor listrik bertampang Vespa yang ditawarkan ke konsumen. Bahkan, saking miripnya, mata awam kita mungkin akan sulit membedakannya. Kendaraan tersebut hanya perlu diganti emblem agar terlihat 'lebih Vespa'.

PR & Communications Manager PT Piaggio Indonesia (PID) Ayu Hapsari memastikan, penggugatan terkait hak cipta kendaraan hanya bisa dilakukan prinsipal perusahaan. Itulah mengapa, Piaggio Indonesia hingga kini tak bisa berbuat apa-apa mengenai kasus tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sebenarnya wewenang headquarter. Apa pun yang berhubungan dengan itu, hubungannya ke headquarter," ujar Ayu Hapsari saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, belum lama ini.

IIMS 2023 menghadirkan hall khusus motor listrik. Berbagai sepeda motor listrik ini adu spesifikasi dan harga yang bersaing.

Motor listrik mirip Vespa. Foto: Andhika Prasetia

Hingga kini, pihaknya belum menerima laporan prinsipal di Italia soal gugatan tersebut. Dia menduga, mungkin mereka menganggap motor-motor tersebut tak mutlak mirip Vespa, baik secara desain maupun kualitas.

"Selagi kita belum dapat berita mengenai itu (penggugatan), kita belum bisa share. Tapi sampai saat ini, menurut aku, kalau dilihat dari jauh (motor listrik China) nggak mirip Vespa," ungkapnya.

Motor listrik mirip Vespa. Foto: Tangkas Motor Listrik

Ayu sekali lagi menegaskan, Piaggio Indonesia tak berhak menggugat perusahaan pencuri desain, begitupun Piaggio di negara lainnya. Menurut dia, fenomena pencurian desain yang menyeret Vespa juga terjadi di luar negeri.

"Kita tidak bisa melakukan (penggugatan), itu tugas headquarter. Fenomena itu bukan hanya di Indonesia, tapi terjadi juga di negara-negara lain," kata dia.