Skema transaksi motor listrik subsidi mulai dikritik banyak pihak. Sebab, proses verifikasinya dianggap terlalu rumit dan memakan waktu. Lantas, mengapa pemerintah tak bisa membuatnya lebih cepat?
Sebelumnya, kepada detikcom, konsumen bernama Dadang mengaku dipersulit saat mau membeli motor listrik subsidi di Cikupa, Tangerang Selatan. Dia bercerita, proses verifikasinya memakan waktu 1,5 bulan. Sehingga, dia yang tak sabar akhirnya membatalkan pesanan.
"Ketika saya ke sana, info dari sales sudah ada 10 orang peminat yang datanya sudah dikirimkan sekitar satu bulan, dan masih belum dapat verifikasi, memang perlu waktu 1,5 bulan katanya," ujar Dadang kepada detikcom, Rabu (24/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk saat ini saya cancel. Pegel nunggunya. Tunggu perbaikan sistem yang mempermudah atau cek siapa yang dapat subsidi," tambahnya.
![]() |
Jauh sebelum Dadang, koordinator driver ojek online (ojol) di Depok, Jawa Barat juga mengeluhkan masalah yang kurang lebih sama. Menurut mereka, proses pembelian motor listrik subsidi rumit dan verifikasinya terlalu lama.
Juru Bicara Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Peter Kho mengaku, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan pemerintah untuk membahas perkembangan subsidi motor listrik. Dia membenarkan, proses verifikasinya memang memakan banyak waktu.
Kenapa Verifikasinya Lama?
Saat ditanya apa penyebabnya, Peter menjelaskan, pemerintah ingin agar pembeli motor listrik subsidi tepat sasaran. Itulah mengapa, mereka melakukan langkah selektif untuk mencegah kemunculan pembeli-pembeli nakal.
"Pemerintah sangat berhati-hati supaya subsidi ini tidak salah sasaran. Makanya verifikasinya sangat detail. Jadi yang disurvei bukan mereknya aja, tapi juga dealer. Atensi pemerintah baik biar tepat sasaran," ungkap Peter saat ditanya detikOto.
![]() |
Lebih jauh, Peter menegaskan, satu KTP hanya boleh membeli satu motor listrik subsidi. Sementara motor yang telah dibeli tak boleh dijual lagi ke toko maupun tangan kedua.
"Pinter kan pemerintah, jadi yang mereka pikirikan bagaimana caranya biar masyarakat menengah ke bawah nggak jadi korban," kata dia.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Dicari! 3 detikers Yang Mau Diajak Keliling Naik Helikopter!
Viral Pengguna Denza Sengaja Mundur Tabrakkan Mobil di Belakang
Segini Beda Penjualan Toyota Alphard vs Denza D9, Beda Jauh