Baru-baru ini, Indonesia Battery Corporation (IBC) menjalin kerja sama dengan tiga produsen motor listrik lokal, yakni ALVA, Gesits dan Volta untuk memasok baterai dan sejumlah perangkat pendukung lain. Lantas, apakah kerja sama tersebut akan diperluas dengan menyasar merek-merek Jepang seperti Honda dan Yamaha?
Muhammad Sabik selaku Corporate Secretary IBC menegaskan, pihaknya selalu terbuka dengan berbagai macam kemungkinan, termasuk memasok baterai untuk motor listrik buatan Jepang. Bahkan, dia mengaku sudah pernah bertemu perwakilan Honda.
"Iya, kita masih terbuka (untuk kerja sama standardisasi baterai). Kita dengan Honda dan Yamaha, yang saya ingat, kita pernah diskusi dengan Honda," ujar Sabik saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lebih jauh, Sabik memastikan, pihaknya tak masalah seandainya kelak Honda-Yamaha membawa standardisasi baterai dari Jepang. Namun, IBC terbuka untuk kerja sama atau sekadar menjalin diskusi.
"Ini kan sukarela ya sifatnya, tidak ada paksaan. Tapi kami terbuka untuk diskusi bareng, tidak kami batasi. Justru kalau semakin banyak dalam proyek ini, akan lebih baik untuk semuanya," ungkap Sabik.
"Katakanlah Jepang menawarkan standarisasi dan menurut kita bagus, cocok untuk Indonesia dengan industrinya, why not? Tapi bukan berarti ujuk-ujuk ikut standarisasi sana, tidak. Kalau pabrikan-pabrikan Honda, Yamaha, Suzuki mau duduk bareng, diskusi bareng dengan IBC, kita dengan senang hati terbuka," tambahnya.
![]() |
Sebelumnya, Direktur Utama IBC, Toto Nugroho mengibaratkan standardisasi baterai seperti ATM Bersama. Itu menurutnya akan memudahkan konsumen dalam menggunakan motor listrik. Sebab, baterai, soket, hingga perangkat pengisiannya dibuat seragam.
"Konsep besar kita seperti ATM bersama, jadi sistem pengecasan baterai seolah-olah sama semuanya dengan adanya sistem ATM yang sama. Intinya, apa pun motor listriknya baterainya dari IBC dan listriknya dari PLN," kata Toto.
Diketahui, meski belum mulai menjual, namun Honda dan Yamaha telah berulang kali memajang motor listriknya di pameran. Jika Honda punya EM1 e, Benly e, Gyro e dan PCX EV, Yamaha punya E01, e-Vino dan NEO'S.
Honda memastikan akan menjual dua model molis di Indonesia tahun ini. Sementara Yamaha masih belum mengungkap kapan mulai meluncurkan dan menjual produk elektriknya.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?