Sejak setahun terakhir, mulai banyak driver ojek online (ojol) yang menyewa motor listrik sebagai armada. Biasanya, ongkos sewa kendaraan dan baterai dibayar harian dengan tarif yang beragam, tergantung ketetapan si penyedia motor listrik.
Suyadi merupakan driver ojol yang telah lima bulan terakhir menggunakan motor listrik. Dia sehari-hari mangkal di pintu keluar Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan dan lebih sering menerima orderan jarak dekat.
Suyadi mengaku, dia setiap hari harus menyiapkan dana Rp 70 ribu untuk membayar biaya sewa motor listrik dan baterai. Sementara dia harus membayarnya setiap hari selama sebulan. Itu tandanya, dalam sebulan, dia bisa menghabiskan Rp 2,1 juta untuk keperluan sewa armada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini motornya VIAR Q1, saya sewa Rp 70 ribu sehari dan sudah termasuk baterai. Kalau unitnya doang cuma Rp 50 ribu sehari," ujar Suyadi saat ditemui detikOto di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2023) kemarin.
![]() |
Suyadi menjelaskan, pembayaran sewa dilakukan secara otomatis dengan memotong saldo di aplikasi Grab. Biasanya, pemotongan tersebut dilakukan setiap jam 10 pagi. Nah, jika tiga kali berturut-turut saldo kosong dan ongkos sewa tak dibayar, maka aplikasi tak bisa digunakan sementara.
"Sewa motor ini pakai sistem kontrak selama tiga bulan. Jadi kalau masa kontraknya habis, kita dikasih pilihan nih mau lanjut atau balik lagi ke motor bensin," terangnya.
Pengeluaran Ojol Pakai Motor Listrik Lebih Besar
Menurut hitung-hitungannya, Suyadi mengaku pengeluarannya selama memakai motor listrik lebih besar dibandingkan motor bensin. Hal itu turut berpengaruh pada keuntungannya yang turun hingga 20 persen.
![]() |
Sebenarnya, kata dia, ongkos sewa baterai harian jauh lebih murah dari harga bensin. Namun, biaya sewa motor listrik yang Rp 50 ribu sehari membuat pengeluarannya lebih besar.
"Sebelum pakai motor listrik, saya ngojol naik motor biasa (bensin). Ini kalau dihitung-hitung sekarang, (pemasukannya) turun 20 persen lah, jadi sisa 80 persen (dibanding pemasukan saat naik motor bensin)," tutur Suyadi.
"Kalau cuma dihitung ongkos baterai, sebenarnya lebih irit. Tapi ini kan saya harus bayar sewa motor juga," tambahnya.
Meski pemasukannya turun, namun Suyadi mengaku akan tetap menggunakan motor listrik hingga minimal beberapa bulan ke depan. Sebab, dengan menyewa kendaraan tersebut, ada beberapa keuntungan yang didapat. Mulai dari tak perlu memikirkan servis, antre BBM dan sejumlah masalah lain pada motor bensin pribadi.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?