Charged Indonesia yang bekerjasama dengan Vmoto Soco Group menargetkan bisa menembus angka 10 juta unit. Pengumuman ini berbarengan dengan pengenalan fasilitas pabrik di wilayah Cikupa, Tangerang, Banten.
Stephanus Widi, Chief Commercial Officer Charged Indonesia mengatakan angka 10 juta unit itu termasuk di pasar Asia Tenggara. Pabrik motor listrik Charged Indonesia dikatakan saat ini sudah mengekspor motor Charged untuk Vietnam dan Thailand.
"Kami punya visi untuk mendukung pemerintah, kami punya visi yang kami capai produksi dan penjualan sebanyak 10 juta per 10 tahun produksi dan motor kita berjalan di market Indonesia, dan Southeast Asia. Kami sudah melakukan ekspor ke beberapa negara, Vietnam sama Thailand," jelas Stephanus saat ditemui di Cikupa, Tangerang, Banten, Senin (5/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui pemerintah menargetkan 2 juta motor listrik terjual hingga 2025. Target tersebut dianggap kurang realistis, lantaran penjualan per tahunnya masih cenderung rendah. Bahkan, hanya mencapai puluhan ribu unit setahun.
Berdasarkan keterangan Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Johannes Loman, sejak Januari hingga September 2022 hanya 28 ribu unit motor listrik yang terjual di Indonesia. Hal tersebut membuktikan, peminatnya masih terbilang rendah.
Di sisi lain Stephanus belum merinci saat ini berapa banyak jumlah ekspor motor yang dirakit di Cikupa. Khusus pasar dalam negeri jumlahnya juga belum menggunakan kapasitas maksimal dari 230 ribu unit per tahun.
"Ekspor saat ini baru mulai, kita baru pilot, kami berhadap demand akan terus berlanjut, penggunaan jadi besar, dan menjadi reguler di kita," kata dia.
Sedangkan produksi pabrik Charged Indonesia yang berdiri di atas lahan 16.000 meter persegi. Kapasitas maksimal per harinya bisa mencapai 4 menit satu motor.
"Untuk sekarang kita tidak langsung maksimal, kita sesuaikan dengan demand yang ada di market. Kami akan lakukan secara bertahap, dari yang very low produksi 20 unit motor per hari sampai dengan maksimal di mana setiap 4 menit keluar 1 motor," jelas Stephanus.
Mayoritas suku cadang Charged Indonesia masih diimpor dari China, karena bekerjasama dengan Vmoto Soco Group. Untuk tingkat kandungan lokal dalam negeri (TKDN), Charged Indonesia saat ini hampir menyentuh 20 persen. Salah satu komponen yang sudah digunakan dari produk dalam negeri ialah ban.
"Tentunya kami akan lakukan bertahap (kenaikan TKDN) target kami di 50 persen dalam tempo 2 tahun ke depan (2024)," ujar Stephanus.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah