Berbeda dengan motor konvensional pada umumnya, motor listrik tak menghasilkan suara bising. Hal tersebut yang kemudian membuat banyak orang bertanya-tanya, apakah aman saat digunakan di lokasi sepi seperti hutan?
Saat berada di hutan, pengendara motor bakal dihadapkan kemungkinan bertemu hewan-hewan liar. Namun, biasanya, hewan-hewan tersebut akan pergi secepat kilat saat mendengar bunyi-bunyian yang dihasilkan knalpot kendaraan. Lalu, bagaimana dengan motor listrik? Adakah kemungkinan pengendaranya mendapat serangan?
Brand Manager motor listrik Charged Indonesia, Yudi Permana mengatakan, hewan-hewan liar di hutan memang bisa menghindar saat mendengar suara bising yang dihasilkan knalpot motor. Namun, menurut riset yang telah dikerjakannya bersama tim, mereka sebenarnya bisa menangkap suara-suara senyap yang dihasilkan motor listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Naik motor listrik di hutan aman, kok. Jadi meski suara motor listrik senyap, hewan-hewan itu bisa tahu kalau ada kendaraan yang mau melintas. Pendengaran mereka kan beda sama kita," ujar Yudi kepada detikOto di Jakarta Selatan, belum lama ini.
Bukan hanya itu, suara roda yang bertemu dengan permukaan tanah atau bebatuan di hutan juga bisa ditangkap hewan-hewan liar dengan baik. Belum lagi lampu kendaraan yang cahayanya menerangi lokasi yang dilintasi.
Diketahui, Charged Indonesia baru-baru ini resmi meluncurkan motor listrik baru bernama Charged Rimba di Tanah Air. Motor yang konon menggunakan teknologi Vmoto tersebut dihadirkan khusus untuk para penjaga hutan di kawasan Malang, Jawa Timur.
Chief Commercial Office atau CCO Charged Indonesia, Stephanus Widi mengatakan, Charged Rimba merupakan motor listrik kolaborasi pihaknya dengan organisasi konservasi hutan dan satwa liar PROFAUNA Indonesia. Kendaraan tersebut nantinya digunakan sebagai motor patroli di wilayah perhutanan.
"Charged Indonesia beraspirasi untuk menjadi bagian penting dalam pengembangan sustainabilitas di Indonesia, bersama dengan PROFAUNA kami memulai perjalanan ini dengan mendukung local heroes penggerak konservasi flora dan fauna," ujar Stephanus.
Charged Rimba berbeda dengan motor listrik pada umumnya. Kendaraan tersebut didesain sebagai tunggangan penjelajah hutan dengan rangka kokoh dan pelindung besi di sejumlah bagian. Sementara ground clearance-nya dibuat tinggi dengan jarak sekira 250 mm dari permukaan jalan.
Di beberapa bagian, motor tersebut juga disesuaikan untuk keperluan di medan berat seperti hutan, misalnya penyematan fog lamp, flexible mudguard yang antipatah, serta ruang tambahan untuk mengangkut barang-barang berat dan baterai cadangan.
Charged Rimba merupakan motor yang secara khusus memang didedikasikan untuk kegiatan satwa di hutan Malang. Itulah mengapa, untuk sekarang, kendaraan penakluk berbagai medan tersebut tak dijual bebas ke konsumen di Indonesia.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?