Hingga saat ini kecelakaan lalu lintas masih sering terjadi. Oleh karena itu, upaya edukasi budaya tertib berlalu lintas harus terus digencarkan kepada masyarakat.
Chief of Corporate Affairs PT Astra International Tbk Riza Deliansyah mengungkapkan setidaknya ada 4 faktor penentu keselamatan di jalan raya yang perlu dipahami. Poin pertama yaitu pengendara. Menurutnya masyarakat sebagai pengendara harus memahami dan mau menjalankan kultur di jalan yang tertib dan patuh, terutama pada rambu lalu lintas.
"Boleh nggak kita bawa mobil sampai kecepatan 300 km/jam. Boleh kalau di sirkuit. Boleh nggak kita naik motor sampai kecepatan 200 Km/jam? Boleh, kalau di sirkuit, bukan di jalanan. Jadi yang paling utama adalah orangnya (pengendaranya)," katanya saat menghadiri Festival Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas di Universitas Balikpapan, Minggu (18/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian yang kedua yaitu faktor kendaraan. Dalam poin kedua ini, Riza mengatakan pihaknya senantiasa memastikan setiap kendaraan yang diproduksi oleh pabrik telah sesuai dengan standar internasional yang ada. Namun menurutnya setelah kendaraan diserahkan ke konsumen, maka tanggung jawab penuh berada di tangan pemilik untuk merawat kendaraan dengan sebaik-baiknya agar tetap prima.
"Pada saat sudah diserahkan ke pemilik, maka jadi tugas pemilik untuk memelihara. Sudah ada aturannya per 10 ribu Km harus balik ke bengkel. Karena tingkat keausan kendaraan, ban itu kita nggak tahu," terangnya.
Selanjutnya yang ketiga yaitu jalanan, dan faktor keempat yaitu aturan atau regulasi terkait tata tertib berkendara.
Riza menilai dari keempat hal tersebut, faktor perilaku pengendara menjadi yang paling penting. Karena itu Astra International pun mengadakan Festival Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas (IAABL) 2022, bekerja sama dengan pemerintah daerah serta pihak Kepolisian setempat.
Dia berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong mahasiswa menjadi pelopor keselamatan di jalan raya.
Di sisi lain, Kasi BPKB Subdit Regident Ditlantas Polda Kalimantan Timur (Kaltim) Kompol Donny Dwija Romansyah mengapresiasi festival yang digelar oleh Astra. Sebab menurutnya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya disiplin berkendara di tengah masyarakat bukan hanya tugas kepolisian saja, melainkan seluruh elemen masyarakat, termasuk pihak swasta.
"Ini (perlu) peran serta bukan cuma kepolisian. (Karena itu) kami mengapresiasi peran perusahaan seperti Astra, yang peduli terhadap dunia akademisi dan masyarakat Balikpapan," tutur dia.
Donny menilai edukasi untuk menanamkan budaya berlalu lintas harus dilakukan sejak dini. Apalagi dalam beberapa tahun ke depan Kalimantan akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia dengan pemindahan IKN Nusantara.
"Khusus Balikpapan, di sini kita akan mendukung dan mengawal IKN. Dengan adanya IKN, maka akan ada migrasi masyarakat. Nah pola berkendara dan berkeselamatan harus dibudayakan sejak awal," tandasnya.
(fhs/ega)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah