Daripada Mudik Naik Motor Enggak Aman, Mending Ikut Mudik Masal

Daripada Mudik Naik Motor Enggak Aman, Mending Ikut Mudik Masal

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 20 Apr 2022 20:06 WIB
ilustrasi mudik naik motor
Foto: ilustrasi mudik naik motor
Jakarta -

Sepeda motor sebenarnya tidak direkomendasikan untuk digunakan mudik. Namun, diperkirakan masih ada banyak pemudik yang memanfaatkan sepeda motor sebagai moda transportasi.

"Akan ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan oleh para pemudik. Ini adalah jumlah yang sangat besar dan diperkirakan akan terjadi kemacetan parah," kata Presiden Joko Widodo dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, dilihat Selasa (19/4/2022).

Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Founder dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, motor tidak direkomendasikan untuk perjalanan jauh seperti mudik. Alasannya, karena proteksinya yang tidak seperti mobil. Di mobil, pengendara dan penumpangnya terproteksi bodi, pintu, bumper sampai seatbelt.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau mobil atau kendaraan roda empat atau lebih kalau tabrakan selalu ada absorpsi protection berupa bodi, bumper, pintu yang bisa meng-absorb energi benturan yang terjadi. Sedangkan pemotor itu full body contact. Begitu terjadi crash langsung tubuh yang bersentuhan dengan objek-objek keras. Sehingga peluang cedera serius itu besar sekali terjadi, hingga kematian. Kedua, tingkat kesulitan pemotor jauh lebih tinggi pemotor. Karena sepeda motor sendiri tidak mengenal kata stabil," beber Jusri.

Menurut Jusri, alternatif lain pemudik yang berniat memakai motor adalah dengan mengikuti mudik massal. Saat ini, tersedia banyak mudik massal yang bisa mengangkut sepeda motor. Jadi, pemudik menggunakan bus atau kereta api, motornya diangkut menggunakan truk atau gerbong khusus kereta api.

ADVERTISEMENT

"Cara yang paling baik adalah kalau bisa motornya dikirim ke lokasi kampung, dia sendiri naik bus atau naik kereta," ucapnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menyebut, pihaknya mengarahkan kereta api untuk bisa mengangkut sepeda motor.

"Orangnya bayar, motornya gratis. Terus nanti mereka sampai di tempat, terus bisa pakai (motornya). Itu yang kita amanahin," sebut Budi dalam program Blak-blakan detikcom.

"Mudik pakai motor itu ya gimana ya, bahaya. Kadang-kadang bertiga dan sebagainya bahaya banget itu. Dan menurut research kita yang paling bahaya adalah motor. Ya kita di dalam kota aja susah apalagi sampai ke daerah," katanya.

Budi juga mengatakan, ada pula layanan mudik gratis menggunakan bus yang dikerahkan beberapa lembaga. Menurutnya, mudik gratis itu bisa mengangkut 70 ribu sampai 100 ribu pemudik.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan sepeda motor saat mudik dan menganjurkan para pemudik untuk menggunakan kendaraan umum. Hal itu dilihat dari angka kecelakaan tertinggi saat mudik didominasi oleh sepeda motor.

"Untuk sepeda motor itu Pak Menhub sudah siapkan beberapa alternatif bagi mereka yang akan mudik dengan sepeda motor sebaiknya ketika mudik nggak menggunakan sepeda motor. Pakai kendaraan umum saja. Sepeda motornya ikut naik. Untuk kereta api akan disediakan gerbong untuk sepeda motor, juga untuk jalur laut di laut, nanti disediakan tempat untuk menampung sepeda motor," tutur Muhadjir.

"Sehingga sepeda motor ini dipakai puter-puter waktu sudah sampai tempat mudik saja. Kenapa? karena angka kecelakaan tertinggi setiap peristiwa mudik itu pasti terjadi pengendara sepeda motor," imbuhnya.




(rgr/din)

Hide Ads