Banyak cara bisa dilakukan untuk berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Tentu bertolak dengan pesawat menjadi cara yang paling mudah dan paling banyak dipilih.
Tapi, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menunaikan ibadah haji, yakni melalui jalur darat menggunakan motor. Namun tak banyak orang nekat karena jarak tempuh yang sangat jauh.
Seperti yang bakal dilakukan Bambang Sukmana (44), seorang warga Kota Cimahi, yang bakal bertolak ke Mekkah menunaikan ibadah haji menggunakan motor alias solo riding.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang karib disapa Ibenk itu akan berangkat ke Mekkah seorang diri dari Cimahi menunggangi kuda besi 200 cc berwarna kuning besutan Kawasaki, pada Kamis (24/12/2020) siang.
Tak hanya untuk menunaikan ibadah haji, pria yang memutuskan pensiun dini dari pekerjaannya sebagai PNS di Kementerian Pertahanan itu juga mengusung misi berdoa demi ibundanya yang sedang sakit keras selama 8 tahun belakangan. Ibenk juga punya misi kebangsaan dengan mengenalkan destinasi wisata di Indonesia selain Bali.
![]() |
"Awalnya kepikiran mau solo riding ke Mekkah, selain memang membawa tiga misi utama ya karena saya ingin menyalurkan hobi riding saya," ungkap Ibenk kepada detikcom, Rabu (23/12/2020).
Perjalanan menuju Mekkah dari Cimahi menggunakan motor membutuhkan waktu sekitar lima bulan. Sementara pulangnya, ia bakal membutuhkan waktu tujuh bulan karena berencana berkeliling ke beberapa negara di Afrika.
"Perjalanan sekitar lima bulan, di Mekkah rencananya dua bulan, lalu pulang lagi tujuh bulan karena mau mampir dulu ke Afrika. Jadi mungkin awal 2022 sudah di Indonesia lagi," bebernya.
Mengingat jarak tempuh hingga ribuan kilometer dengan cuaca yang berbeda di setiap negaranya, ia tentu sudah mempersiapkan fisik dengan olahraga selama enam bulan belakangan.
"Pastinya ada persiapan fisik, selama enam bulan rutin naik gunung dan lari-lari setiap hari. Kalau niat sudah dibulatkan sejak 2019 lalu, tepatnya 13 Oktober. Nanti perjalanan saya ke Mekkah akan memakan waktu lima bulan, targetnya sampai di sana sebelum musim haji," katanya.
![]() |
Segala barang bawaan sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari, seperti pakaian, peralatan camping, sparepart kendaraan, obat-obatan pribadi, hingga kelengkapan dokumen berkendara lintas negara seperti Carnet De Passage En Douane (CPD) atau paspor kendaraan bermotor, visa, dan persetujuan tak akan menuntut apa pun saat melewati negara berkonflik.
Sementara soal rute pergi haji naik motor, Ibenk akan memulai perjalanan dari Cimahi ke Medan untuk mengurus izin menyeberang ke Malaysia difasilitasi Konsulat Jenderal (Konjen) Malaysia. Dari Medan, dia akan melanjutkan perjalanan melintasi Malaysia, Thailand, Myanmar, India, Pakistan, Iran, Irak, Uni Emirat Arab, Yordania, Israel, Arab Saudi, Mesir.
Perjalanan pergi haji naik motor yang dilakukan di tengah pandemi COVID-19 membuat Ibenk terpaksa menyesuaikan penerapan protokol kesehatan di tiap-tiap negara, yaitu karantina 14 hari.
"Karena sedang COVID-19, saya diwajibkan untuk melakukan karantina 14 hari di tiap negara, dan biaya yang dikeluarkan juga jadi membengkak. Tapi mudah-mudahan perjalanan ini lancar. Saya juga sudah minta izin ke ibu saya untuk berangkat," tandasnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah