Modifikasi motor bensin menjadi motor listrik menimbulkan pertanyaan serius terkait faktor keamanannya. Maklum, konversi mesin pembakaran dalam ke teknologi elektrik masih dilakukan dalam skala industri rumahan oleh bengkel-bengkel modifikasi. Pertanyaannya, apakah pihak modifikator berani memberi jaminan jika motor listrik hasil rekayasa itu aman dan tidak mengalami masalah korsleting di kemudian hari?
Menjawab pertanyaan itu, pemilik bengkel Petrikbike, Ady Siswanto, mengatakan bahwa konversi motor bensin ke motor listrik yang dilakukannya sudah sesuai dengan standardisasi yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.
"Kalau kita ngomongin aman dari korsleting, (motor yang kita modifikasi) kan sudah sesuai dengan standar. Jadi ada standar dari pihak Kemenhub, poin-poin apa saja yang harus dilengkapi pada saat engine swap dari motor bensin ke motor listrik. Jadi kita sudah memenuhi standarisasi itu dan insyaAllah aman," kata Ady, dihubungi detikOto, Rabu (2/12/2020).
Menurut Ady, pihaknya beberapa kali menjalin komunikasi dengan Kemenhub, utamanya membahas soal teknis modifikasi motor bensin ke motor listrik supaya tetap aman digunakan konsumen.
"Karena kita kan bengkel pertama untuk engine swap motor konvensional ke motor elektrik. Dan belum lama ini juga ada kunjungan dari pihak Kemenhub ke sini, dan nanya-nanya juga sempat diskusi. Terus kemarin kan Kemenhub ngeluarin Perpu-nya untuk modifikasi. Dan di Perpu-nya ini udah ada spesifikasi khusus untuk engine swap. Kita mengacunya dari situ," sambungnya lagi.
"Ada beberapa standardisasi, seperti harus ada MCB-nya (Miniature Circuit Breaker), harus ada fuse-nya, harus ada sistem pengaman kalau lagi di-charging nggak bisa dijalanin, harus ada pengamat saat di-standarin motor nggak bisa dijalanin, terus ada tanda khusus seperti ini tegangan tinggi nggak boleh dipegang, seperti itu," kata pria yang merintis bengkel sepeda/motor listrik sejak 2015 itu.
Ady mengakui sejauh ini belum ada keluhan serius dari pelanggannya, yang sudah memodifikasi motor bensin jadi motor listrik.
"Untuk keluhan kebakar atau korsleting nggak. Paling keluhan soal tenaga, entah over power atau over speed. Jadi dia minta diturunkan kecepatannya. Itu bisa diatur pakai program. Kalaupun ada masalah, paling mogok di jalan karena soketnya longgar. Kalau ini sering dan masih kami cover garansi perbaikan sampai 6 bulan," lanjutnya.
Sebagai informasi, dengkel Petrikbike melayani konversi motor bensin ke motor listrik, dengan range biaya antara Rp 9 juta hingga Rp 25 juta. Soal garansi, bengkel yang berlokasi di Bekasi ini memberikan jaminan selama 6 bulan untuk dinamo, dan baterai serta modul controller selama 3 bulan.
Simak Video "Tetap Gagah! Wujud Yamaha XSR 155 yang 'Disetrum' Jadi Motor Listrik "
[Gambas:Video 20detik]
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kapolri Soroti Moge-Mobil Mewah Dikawal: Jangan Terobos Lampu Merah
Sering Diprotes Masyarakat, Kapolri Minta Patwal Lebih Selektif dan Tertib