Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya menyatakan pihaknya sudah melakukan restrukturisasi kredit kepada 930 ribu debitur dengan nilai Rp 12 triliun. Pemberian relaksasi ini diberikan untuk konsumen yang terdampak Covid-19.
"Dari total konsumen 5 juta FIF, itu kita melakukan restrukturisasi 930 ribu nasabah. Dari total kita punya Rp 50 triliun piutang pembiayaan, kita restrukturisasi Rp 12 triliun," ujar Margono saat diskusi virtual media industri, Kamis (1/10/2020).
Dia menjelaskan restrukturisasi kredit tersebut berdampak dengan rasio pembiayaan bermasalah atau non performa loan (NPL). Saat ini NPF berada di level 1,1 persen, tekanan pandemi bisa saja meningkatkan angka kredit macet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"NPF bisa naik lagi, Karena kita tidak tau Covid-19 ini bisa selesainya kapan. Semakin lama maka akan berpengaruh terhadap daya beli atau kemampuan bayar nasabah bisa juga menjadi lebih banyak. Soal angkanya kita tidak tau akan menjadi berapa. Kita berharap situasi ini segera berakhir," jelas Margono.
Tidak hanya itu pandemi virus Corona juga mengoreksi target tahunan lembaga pembiayaan motor khusus merek Honda ini.
"Tahun lalu 40 triliun, tahun ini bisa di angka 32 triliun. Jadi kita pertahankan hanya turun 20 %," kata dia.
Penjualan motor di Indonesia juga diproyeksi anjlok hingga 39,2 persen dibanding tahun 2019. Jika pada tahun 2019 bisa membukukan angka 6,5 juta unit di mana 4,9 juta unit di antaranya merek Honda. Pada 2020, sepeda motor di Indonesia ditargetkan sekitar 3,9 juta unit, sebanyak 3 juta unit di antaranya adalah merek Honda.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar