Pabrik motor merek Austria, KTM, di Indonesia sudah resmi beroperasi. Motor pertama yang dirakit secara lokal ialah KTM 390 Adventure.
Pabrik ini sempat dikatakan bakal mulai ngebul pada tahun lalu, tapi ditunda. Lantas ditargetkan pada Februari, tapi telah diputuskan ditunda lagi karena pandemi COVID-19.
Presiden Direktur Penta Jaya Laju Motor (PJLM) Kristianto Goenadi mengatakan penundaan itu dikarenakan pihaknya tidak mendapatkan suplai komponen dari India. Seperti diketahui India telah mengalami gangguan karena COVID-19 dan sudah menetapkan lockdown sejak 24 Maret.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sebenarnya sudah siap dari bulan Februari, sebelum pandemi sebenarnya sudah siap. Karena perizinan semuanya sudah oke, waktu itu kan set up pabrik sudah dimulai dari beberapa tahun yang lalu tapi karena perizinan pada saat itu belum selesai CKD-nya, baru selesai kira-kira akhir tahun 2019," ujar Kristianto Goenadi di Jakarta Selatan, Jumat (28/8/2020).
"Jadi Februari sebenarnya kita sudah start, tapi keburu India sudah lockdown lebih awal daripada kita. Jadi kita tunda sampai Mei kita mulai trial produksi, trial CKD, dan nanti kalau barang sudah masuk, kita akan start produksi untuk ini," sambung dia.
Kristianto menjelaskan pabrik ini memproduksi sepeda motor KTM berkapasitas mesin 400 cc ke bawah. Ia mengatakan pabrik siap memproduksi motor di antaranya Duke 200 cc, Duke 250 cc, RC 390 dan Duke 390 cc. Model pertama yang diproduksi secara lokal ialah KTM 390 Adventure.
"Kita baru start CKD lokal baru produk KTM 390 Adventure ini," katanya.
"Setelah 2020 ini, nanti kita sudah produksi lokal," jelas pria yang akrab disapa Kris.
Pabrik tersebut dikatakan memiliki kapasitas produksi di atas 2.000 unit per bulan. Namun penggunaan kapasitas produksi saat ini diakui Kris masih kecil, meski tidak diungkapkan berapa jumlah detailnya. Seperti diketahui PJLM telah mendirikan pabrik KTM di kawasan Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi US$5 juta dengan luas sekitar 20 ribu m2.
"Kapasitas besar, karena line yang kita siapkan per hari saja sebenarnya bisa 60 - 70 unit. Utilisasi memang masih kecil sekali," ungkap Kris.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis