Wacana Ganjil-Genap Berlaku untuk Seluruh Kendaraan, Penjual Motor Bekas Bakal Cuan?

Wacana Ganjil-Genap Berlaku untuk Seluruh Kendaraan, Penjual Motor Bekas Bakal Cuan?

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 13 Agu 2020 15:29 WIB
Pandemi Covid-19 mempengaruhi banyak sektor di bidang otomotif. Salah satunya yakni bursa jual beli sepeda motor bekas yang mengalami anjlok penjualan sehingga menurunnya omset.
Ilustrasi penjual motor bekas Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mewacanakan untuk bisa menerapkan sistem ganjil genap di semua jalan Jakarta dan bakal berlaku pada semua kendaraan. Sontak kabar ini menarik perhatian masyarakat mengingat kendaraan pribadi baik motor dan mobil masih menjadi andalan masyarakat untuk beraktivitas.

Jika melihat situasi sekarang yang masih dirundung pandemi, tidak menutup kemungkinan masyarakat bakal tetap memilih membawa kendaraan pribadi ketimbang naik angkutan umum. Untuk mensiasati aturan ganjil genap adalah memiliki dua kendaraan yang memungkinkan dipakai bergantian saat tanggal ganjil dan genap.

Ini membuka peluang buat warga Jakarta mencari seperti motor atau mobil bekas sebagai kendaraan kedua. Apakah ini akan jadi berkah buat penjual kendaraan bekas?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rupanya tak selalu berjalan semulus itu. Demikian disampaikan Kepala Marketing Antara Motor, Dwi Aryanto, saat dihubungi detikOto. Dwi menjelaskan saat ini pasar motor bekas pun kembali terpuruk setelah sebelum sempat meningkat.

"Secara hitung-hitungannya seperti itu (saat ganjil genap diterapkan pada seluruh kendaraan penjualan motor bekas bakal meningkat), dan iya betul akan menjadi keberkahan untuk kita (bisa menjual motor bekas)," ujar Dwi kepada detikOto.

ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 mempengaruhi banyak sektor di bidang otomotif. Salah satunya yakni bursa jual beli sepeda motor bekas yang mengalami anjlok penjualan sehingga menurunnya omset.Pandemi Covid-19 mempengaruhi banyak sektor di bidang otomotif. Salah satunya yakni bursa jual beli sepeda motor bekas yang mengalami anjlok penjualan sehingga menurunnya omset. Foto: Rengga Sancaya

"Tapi kita kembali lagi dengan situasi sekarang yaitu ekonomi tengah terpuruk, sampai semua sektor terpuruk sampai nadi terendah. Jadi kalau memang diterap (aturan ganjil genap) mungkin ini ada peningkatan tapi tidak terlalu signifikan. Karena seluruh sektor ekonomi menurun," Dwi menambahkan.

Dwi mengakui saat ini sangat sulit memprediksi berapa peningkatan akan penjualan sepeda motor bekas, meski ganjil genap diterapkan pada semua jalan Jakarta dan berlaku pada semua kendaraan.

"Besarnya tidak bisa jawab sekarang, tapi tidak akan besar. Marketnya seperti apa? Ini sangat fluktuatif, bulan depan bagus, bulan depan nya tidak bagus. Atau karena saya sudah mengalaminya, dari bulan April anjlok, Mei-Juni mulai peningkatan dan Juli-nya ancur di Agustus masih belum mengalami peningkatan seperti bulan lalu. Bisa saja ini bisa terpuruk lagi. Yah mudah-mudahan naik," Dwi menuturkan.




(lth/rgr)

Hide Ads