Pandemi corona berdampak pada aktivitas industri otomotif. Bahkan pabrikan motor gede asal Amerika Serikat terpaksa memberhentikan sementara karyawan serta memotong gaji demi menurunkan biaya.
Dikutip Reuters, Jumat (17/4/2020) langkah ini diambil setelah beberapa pekan Harley-Davidson mengeluarkan target penjualan tahun ini. Mereka mengatakan pandemi corona telah mengganggu rantai suplai dan penjualan sepeda motor.
Terakhir, saham pabrikan otomotif Paman Sam ini diperdagangkan terakhir turun 5,7% menjadi US$18,25.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk bertahan di tengah pandemi ini, Harley-Davidson berusaha menghemat pengeluaran dan meningkatkan likuiditas.
Bahkan lembaga analisis keuangan dan analisis atas lembaga usaha, Fitch and Moody's, menurunkan peringkat Harley-Davidson atas kelayakan kredit dari peminjam.
Harley belum mengukur seberapa besar dampak Corona terhadap perusahaannya. Tetapi lembaga itu melihat penjualan motor gede-nya secara global turun sebesar 25 persen tahun ini.
Reuters melaporkan bahwa bagian dari pemotongan biaya, Harley mengatakan akan "secara signifikan" mengurangi semua pengeluaran yang tidak penting.
Chief executive officer dan dewan direksi akan merelakan gaji mereka. Sementara gaji pimpinan eksekutif akan dipotong sebesar 30%, sementara sebagian besar karyawan lain akan mengalami pengurangan antara 10% -20% dari gaji.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah