Shanghai - Sejumlah warga di Kota Shanghai, China, memilih untuk berkendara menggunakan
skuter listrik ketimbang motor bensin. Kondisi ini turut membuat jalanan Shanghai tidak dipenuhi roda dua.
Susi salah satu tour guide asal China menjelaskan hal ini terjadi karena pemerintah China melarang warganya mengendarai kendaraan beremisi gas buang guna menurunkan tingkat polusi.
Foto: Ridwan Arifin |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah lama, di sini orang pakai sepeda skuter tinggal bayar menggunakan barcode, orang-orang jadi malas pakai motor bensin," kata Susi yang juga asli warga China kepada detikcom di Shanghai, Jumat (22/11/2019).
Motor atau sepeda listrik di China mendapatkan tempat di masyarakat bahkan bisa bersaing dengan moda lainnya karena unggul dari sisi biaya. Di pedestrian pun sudah tersedia masyarakat tinggal menyewa.
Lebih lanjut ia mengatakan pemerintah China di pusat maupun daerah sejak dekade lalu cukup agresif dan serius mendorong motor listrik.
"Buat mengurangi pencemaran udara, pemerintah China serius sekali," kata Susi.
Memang sekitar tahun 1999, pemerintah pusat China mengeluarkan ketentuan yang longgar bagi kendaraan roda dua atau sepeda listrik dengan bobot tidak lebih dari 40 kg dan kecepatan maksimal 20 km/jam. Ia mengatakan untuk menggunakan skuter listrik tidak wajib memiliki SIM. "Tidak perlu lisensi (SIM)," ujar Susi.
Beberapa kota di China yang sudah beradaptasi menggunakan skuter listrik antara lain Changzhou, Dalian, Foshan, Guangzhou, Harbin, Jinan, Ningbo, Suzhou, Taiyuan, Tangshan, Wuhan, Xi'an, dan Zhengzhou, Beijing, Changchun, Changsha, Chengdu, Chongqing, Guiyang, Hangzhou, Kunming, Lanzhou, Nanjing, Qingdao, Shanghai, Shenyang, Shijiazhuang, Tianjin, dan Wuxi.
Simak Video "Video: Dua Motor Konsep Listrik Honda Tebar Pesona di IIMS 2025"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar