Cara Kerja ABS pada Motor

Cara Kerja ABS pada Motor

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 22 Nov 2019 16:09 WIB
Rem ABS pada motor. Foto: dok detikOto
Jakarta - Global New Car Assesment Program (Global NCAP) memberikan saran agar Indonesia mewajibkan penyematan fitur anti-lock braking system (ABS) pada sepeda motor. ABS dipercaya bisa meminimalisir risiko kecelakaan.

ABS memungkinkan pengereman lebih maksimal. ABS tidak akan menyebabkan roda terkunci karena pengereman keras. Jika roda terkunci karena pengereman keras atau hard braking, kendaraan jadi sulit dikendalikan. Bagaimana cara kerja ABS?



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip laman salah satu pemasok komponen otomotif, Bosch, sepeda motor yang dibekali ABS memiliki beberapa komponen tambahan. Terutama sensor kecepatan.

Disebutkan, unit ABS secara terus-menerus memantau kecepatan roda menggunakan sensor kecepatan roda. Jika roda berisiko terkunci, ABS akan mengatur gigitan rem ke piringan.



"Sensor kecepatan di roda depan dan belakang mencatat kecepatan rotasi. Jika roda berisiko terkunci karena pengereman yang intens atau kondisi jalan yang licin, unit ABS sepeda motor mengurangi tekanan pengereman dan mengendalikan kecepatan roda serta pengereman kendaraan. Dengan demikian, kestabilan pengendara tetap terjaga, bahkan di berbagai permukaan," tulis Bosch.



Sensor kecepatan roda mendeteksi kecepatan rotasi roda dengan menggunakan prinsip pengukuran non-kontak, dan mengirimkan data sensor ke unit ABS.

ABS pada sepeda motor memiliki beberapa keunggulan. Pertama, menurut studi kecelakaan Bosh Jerman dan India, sekitar 1/4 dari semua kecelakaan yang relevan bisa dicegah jika kendaraan bermotor roda dua dilengkapi ABS.



Selain itu, ABS juga membuat deselerasi (pengurangan kecepatan kendaraan) lebih optimal tanpa roda mengunci. Pada sepeda motor, ABS meminimalisir risiko jatuh. Jarak pengereman juga dapat berkurang secara signifikan. Dan berkat ABS, stabilitas dan kenyamanan berkendara diklaim meningkat.

Hide Ads