Rangka ini dikembangkan setidaknya memakan waktu lebih dari setahun lengkap dengan pembangunan fasilitas pabriknya. Tentunya dengan membangun sebuah fasilitas seperti itu tak menutup kemungkinan model terbaru yang akan diproduksi mengadopsi rangka tersebut.
Meski begitu GM Plant AHM Cikarang, Dodi Sutriadi belum memastikan apakah hal tersebut akan terjadi nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Genio ini kan belum tahu juga (respon pasar) bisa iya atau nggak (rangka ini digunakan ke model lain). Kalau hasilnya bagus kita lihat dulu," ujar Dodi.
![]() |
Selain itu teknologi dan metode baru pembuatan rangka kendaraan ini perlu dipahami lebih lanjut oleh para ahli. Metode ini menggunakan proses las laser sedangkan material rangka dari lembaran besi atau disebut steel plate.
"Karena proses laser welding dan orang kita mesti banyak belajar. Kalau sudah menguasai teknologinya dan oke baru kita pikirkan ke depannya seperti apa," kata Dodi.
Teknologi eSAF Honda yang diimplementasikan pertama di Indonesia membuat Honda Genio lebih ringan. Rangkanya dikatakan hanya berbobot 11 kg yang mana lebih ringan dari rangka Honda Beat 15kg.
Terobosan rangka baru buatan Indonesia ini bahkan dilirik oleh negara tetangga. Disebutkan Dodi, Thailand dan Vietnam sudah mulai mempelajari proses pembuatan rangka ini.
"Di Thailand dan Vietnam itu sudah belajar ke kita bagaimana melakukan proses produksi ini karena ini tantangan baru di factory dimana frame menggunakan steel plate," pungkas Dodi.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Harga Mobil China Ramai-Ramai Turun, Nilai Jual Jadi Anjlok?