Bukan Tiru Gundala, Gaspol Sudah Lama Rancang Helm Ojol 'Bersayap'

Bukan Tiru Gundala, Gaspol Sudah Lama Rancang Helm Ojol 'Bersayap'

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 09 Sep 2019 17:48 WIB
Helm abang Gaspol Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - Kemunculan layanan ojek Gaspol dengan helm bersayap cukup mengejutkan jagat maya. Helm itu dianggap identik dengan helm tokoh superhero Indonesia Gundala yang saat ini filmnya sedang rutin diputar di bioskop seluruh Indonesia.

Pendapat negatif pun muncul. Banyak yang menganggap perusahaan start-up berbasis di Depok Jawa Barat ini sengaja mendesain helm mirip Gundala, supaya Gaspol menjadi viral. Namun hal tersebut dibantah oleh CEO PT Gaspol Angkasa Surya Lisa Subandi.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Justru saya agak kaget pas lihat ada film Gundala, karena (helm pakai sayap-Red) itu sudah dipikirkan sejak lama," kata Lisa, saat berkunjung ke redaksi detikcom, di Mampang, Jakarta Selatan belum lama ini.

Menurut Lisa, sejak didirikan delapan bulan lalu, konsep Gaspol memang mengusung nuansa superhero.

"Karena dari pertama kali kami ingin menciptakan sistem transportasi online asli Indonesia, makanya saya pakein atribut sayap di helm jaket. Dan juga pakai logo yang terinspirasi burung Garuda. Saya pikir pengemudi itu ada untuk melindungi si penumpang," terang Lisa.

Untuk diketahui, Gaspol merupakan start-up kesekian yang hadir di Indonesia untuk menentang eksistensi dua raksasa, Gojek dan Grab. Gaspol adalah singkatan dari 'gerakan anti susah pengemudi online'.

Gaspol berdiri sejak 8 bulan lalu dan memulai proses perekrutan mitra sejak 2 bulan terakhir. Klaimnya, perusahaan yang berbasis di Depok ini telah merekrut ribuan driver, meski usianya baru seumur jagung.

"Dulu target kami awalnya 7.000 driver. Tapi sampai masuk hari ini (pekan lalu), ada sekitar 10.000 mitra yang terdaftar. Mitra kami tersebar di Jabodetabek, Bali, Pontianak, dan Lampung," terang Divisi Humas PT Gaspol Angkasa Surya, Abi Raja.

Layanan ride-hailing yang mengusung warna merah ini punya cara unik dalam memantau setiap driver Gaspol. "Jadi kami pakai sistem kapten. Masing-masing kapten membina antara 70 sampai 100 driver. Di Jabodetabek kami sudah punya 76 kapten dan kalau ditotal seluruh Indonesia ada 150 kapten," terang Abi Raja.




(lua/ddn)

Hide Ads