Motor Listrik Bandung Ini Bakal Punya Baterai Sendiri

Motor Listrik Bandung Ini Bakal Punya Baterai Sendiri

Rizki Pratama - detikOto
Rabu, 04 Sep 2019 18:06 WIB
Motor listrik SDR Foto: Dikhy Sasra/detikcom
Bandung - Motor listrik SDR asal Bandung yang berada di bawah PT Arindo Pratama menyatakan keseriusannya, untuk bisa ikut bersaing dengan para pabrikan motor di Indonesia yang bermain di pasar motor listrik.

Supaya dapat bersaing dengan harga terjangkau, PT Arindo Pratama juga berencana untuk membuat pabrik baterainya sendiri. Karena saat ini bukan rahasia lagi komponen termahal dari kendaraan listrik adalah teknologi baterainya, sehingga baterai motor listrik berkontribusi besar terhadap harga jual.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk baterai, ke depannya kami akan bangun di Indonesia juga. Nanti akan alih teknologi dengan pihak China tapi kalau BMS (Battery Management System) semua udah produksi sendiri jadi rohnya kita sudah kuasai jadi orang lain ngga bisa nyetir kita," terang pemilik PT Arindo Pratama, Soegeng Rijadi saat ditemui detikcom di rumahnya, Bandung, Jawa Barat.

Motor yang akan dipasarkan oleh PT Arindo Pratama adalah SDR E-Trail. Sedangkan motor pertamanya yang bergaya streetfighter tak masuk dalam rencana penjualan masal.

Motor listrik Trail SDRMotor listrik Trail SDR Foto: Dikhy Sasra


SDR E-Trail yang sudah siap dikendarai itu kini telah berisikan 70 persen komponen lokal. Komponen importnya terdiri dari baterai, motor listrik, dan controller.

"70 persen total kandungannya," jawabnya singkat.

Produksi massal SDR E-Trail rencananya akan dimulai pada awal tahun 2020 ini di pabrik yang terletak di Cirebon, Jawa Barat.



"Harapan saya awal tahun 2020 nanti sudah produksi masal di Cirebon. Sekarang saya kan baru mulai perijinan IMB baru proses dua bulan lalu. Saya targetkan akhir tahun ini satu gedung udah selesai," ungkapnya

Pabrik tersebut pun rencananya akan memiliki kapasitas produksi yang besar dalam setahunnya. Soegeng mengatakan pabriknya dapat memproduksi 1.000 unit motor dalam satu bulan atau 12.000 unit dalam setahun. "Target awal kapasitas 1.000 sebulan," tukasnya.


(rip/lth)

Hide Ads