Gojek dan Grab Didapuk Jadi 'Corong' Motor Listrik di RI

Gojek dan Grab Didapuk Jadi 'Corong' Motor Listrik di RI

Rizki Pratama - detikOto
Kamis, 29 Agu 2019 16:39 WIB
Motor listrik yang dipakai Gojek Foto: dok. Instagram Gojek
Jakarta - Untuk mengalihkan minat masyarakat dari motor berbahan bakar minyak ke listrik memerlukan sosialisasi dan edukasi. Sekedar menyediakan produk dengan unjuk kelebihan tentu tidak akan begitu saja menarik hati masyarakat Indonesia.

Untuk itu Kementerian Perindustrian dan New Energy and Indsutrial Development Organization (NEDO) Jepang menggaet Gojek dan Grab sebagai penyuluh motor listrik. Kedua perusahaan tersebut memiliki puluhan juta pengguna aktif dan ratusan ribu mitra pengemudi, sehingga diyakini akan dengan mudah memperlihatkan keunggulan motor listrik langsung di jalanan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proyek demonstrasi kendaraan listrik tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan kendaraan listrik tetapi juga untuk mendorong tumbuhnya pasar sebagai basis pengembangan industri kendaraan listrik di dalam negeri," kata Direktur Jenderal Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto di Jakarta.

Gojek sendiri sebelumnya telah mengaplikasikan penggunaan motor listrik PCX Electric yang merupakan hasil kerjasama dengan PT Astra International Tbk. "Gojek yang pertama menggunakan motor listrik di Indonesia masuk dalam Goride Jakarta. Kedua komitmen kerjasama Gojek dan Astra bukti kita ingin mendirikan ada gaya hidup ramah lingkungan. Ketiga kita ingin terus mendukung kebijakan pemerintah sehingga ke depan bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik," papar Head of Public Policy Research and Advocacy Gojek Ryan Eka Permana.

Selain itu, dari sisi Industri dan akademisi juga turut mensukseskan proyek demonstrasi ini. Di antaranya ada Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Udayana, Universitas Indonesia dan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kemenperin akan melakukan studi terkait peforma teknis, penerimaan kustomer, impak pada sosial dan industri serta menyusun rekomendasi kebijakan pengembangan kendaraan listrik.

"Hasil studi ini sebagai masukan bagi Pemerintah untuk merumuskan kebijakan percepatan industri sepeda motor listrik di Indonesia, terutama untuk mewujudkan target roadmap Making Indonesia 4.0 untuk menjadi basis produksi kendaraan bermotor Internal Combustion Engine (ICE) maupun Electrified Vehicle (EV) baik untuk pasar domestik dan ekspor pada tahun 2030," tutup Harjanto.


(rip/ddn)

Hide Ads