"Yang tipe 790 ke atas itu sudah dual silinder. Kalau cc di bawahnya tetap keep di satu silinder," terang Presiden Direktur PT Penta Jaya Laju Motor, Kristianto Goenadi, di Jakarta.
Ada alasan mengapa merek asal Austria ini masih bertahan dengan konfigurasi mesin 1 silinder. Sementara kompetitornya dari pabrikan Jepang rata-rata sudah memakai mesin 2 silinder di motor dengan rentang mesin 250cc hingga 500cc.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasannya pertama, KTM mengunggulkan power to weight ratio (rasio power dengan bobot). Jadi berat itu merupakan satu hal penting bagi KTM," terang Kris.
Menurut Kris, misalkan dengan 1 silinder saja bisa mencapai horse power yang sama dengan dua silinder, mengapa harus membuat motor 2 silinder.
Sebagai perbandingan, Duke 250 hanya punya bobot kering sekitar 139 kg. Sementara Yamaha MT-25 mencapai 165 kg, sementara Kawasaki Z250 168 kg.
"Jadi tidak ada alasan untuk menambah berat (dengan mesin 2 silinder), karena bisa pengaruh ke performa motor itu sendiri," lanjut Kris.
"Selain itu, dari segi perawatan, motor satu silinder lebih simpel dan gampang," terang Kris.
Perawatan motor 1 silinder lebih mudah karena hanya punya 1 piston dan 4 klep. Beda dengan mesin 2 silinder yang punya 2 piston dan 8 klep.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah