Saat disinggung mengenai kabar ganji-genap untuk sepeda motor Pengamat Transportasi dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno menilai sistem ganjil genap khususnya untuk kendaraan bermotor harus beriringan dengan kebijakan yang bersifat push and pull untuk menata lalu lintas Ibu Kota.
Baca juga: Honda Tanggapi Kabar Hoax Ganjil-Genap Motor |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djoko menjelaskan Push dalam artian untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi, dan pull mendorong orang agar percaya menggunakan transportasi publik.
"Di satu sisi memperbanyak akses angkutan umum hingga mendekati kawasan perumahan dan pemukiman dengan waktu layanan mulai pagi hingga malam," kata Djoko.
Baca juga: Ganjil-Genap Motor, Hoax! |
"Bila perlu 24 jam di ruas tertentu, seperti busway koridor 1,2,3, juga kapasitas atau jumlah armada yang bertambah. Akses kenyamanan pejalan kaki diperbaiki pula," sambung Djoko.
Sementara itu, dalam paparannya kebijakan push yang diterapkan untuk kategori kota metropolitan berupa pembatasan kendaraan bermotor, jalan berbayar (ERP), high occupancy vehicle (HOV) priority lanes (3 in 1), dan pembatasan parkir.
"Di sisi lain dilakukan kebijakan menekan operasional kendaraan pribadi R2 dan R4," kata Djoko.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar