Keberadaan Ojek Online (Ojol) pun mau tak mau dapat menjadi orang yang memberikan pertolongan pertama. Grab sendiri memberikan pelatihan ini pada mitra pengemudi mereka jika menemukan kecelakaan atau mengalaminya.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ketika Ojek Online Pakai Moge Italia |
Selain menanggapi kecelakaan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP M. Nasir yang juga hadir pun juga mengingatkan agar taat lalu lintas agar resiko kecelakaan diminimalisir.
"Saya ingin sampaikan pandangan umum terhadap ojol. Dulu apresiasi luar biasa terhadap ojol karena ada simbol jelas yang menggunakan helm dan jaket dan penampilan sebagai pelayan masyarakat. Apresiasi mulai pudar oleh oknum yang tidak beridentitas, kedua performa buruk seperti tidak pakai sepatu," ujar Nasir dalam kata sambutannya dalam acara tersebut.
Nasir mengungkapkan data kecelakaan tahun lalu sangatlah besar. Dari total kecelakaan ia mengatakan berasal dari kontribusi kendaraan bermotor
"Kecelakaan dalam satu tahun 2018 sekitar 5.600 sekian dari itu yang meninggal sampai 600 lebih. Luka permanen sekitar 1.800. Sisanya luka ringan. Jumlah kendaraan yang terlibat 14.000," ungkap Nasir.
Sebanyak 500 mitra pengemudi Grab akan mengenyam edukasi pertolongan pertama yang dibagi ke dalam 5 hari dari tanggal 1-4 Juli 2019.
"Pelatihan ini tidak hanya teori tapi juga praktik. Sangat penting membantu teman mitra kami yang sudah berinisiatif sehingga kami berikan edukasi yang proper dan benar dari ahlinya," tutup Neneng.
Tonton juga: Pentingnya Sertifikat Pelatihan P3K Bagi Driver Grab
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah