"Jadi selama 4 bulan awal 2019, kontribusi kami, matik 90 persen, bebek kurang lebih 5-6 persen, kemudian sport 5-6 persen," kata Direktur Pemasaran PT AHM Thomas Wijaya, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Berapa Lama Usia Pakai V-Belt Motor Matik? |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dari tahun lalu kontribusi matik (di diler kami) hampir 90 persen, dan sisanya dibagi sport dan bebek, yang berkontribusi 5 hingga 6 persen," kata Edi, di Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Menurut Edi motor matik kian mencuri hati konsumen di Indonesia karena jenis motor ini menawarkan sebuah kepraktisan. Jauh dari apa yang ditawarkan oleh motor sport maupun bebek.
Baca juga: Mau Beli Honda Forza? Konsumen Kudu Sabar |
"Kenapa (motor matik laku keras) sih? Kembali lagi, karena alasan kepraktisan. Karena kan tinggal ngegas doang," terang Edi.
Selain dari sisi kemudahan dalam mengoperasikannya, motor matik juga punya keunggulan lain dalam hal akomodasi.
Seperti diketahui, motor matik dilengkapi kompartemen bagasi di bawah jok. Tak hanya itu, ruang yang ada di dek depan juga bisa dimanfaatkan untuk membawa barang. (lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah